Krjogja.com - JAKARTA - Memasuki usia ke-23, MALIQ & D’Essentials tak hanya merayakan perjalanan panjang mereka—mereka menyusunnya menjadi nada, harmoni, dan lirik yang menggugah lewat single terbaru bertajuk ‘Dekat’.
Lagu ini lahir dari momen spontan di sela pengambilan gambar video klip "Jumbo", namun kemudian tumbuh menjadi komposisi penuh jiwa di studio—tempat di mana setiap nada dan struktur dimatangkan seperti menyusun orkestra kedekatan.
Baca Juga: Dorong Daya Saing UMKM, BRI Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi UMKM melalui Program BRI Peduli
‘Dekat’ adalah refleksi musikal dari hubungan kami dengan pendengar—organik, hangat, dan tanpa jarak,” ujar Widi Puradiredja dalam siaran pers, Jumat, 30 Mei 2025.
Secara musikal, lagu ini adalah kolase emosi dan pengalaman yang telah dikumpulkan selama dua dekade lebih: groove jazzy yang intim, melodi soulful yang familiar, dan sentuhan produksi yang membalut semuanya dengan rasa nostalgia dari era ‘Sriwedari’, tapi tetap terdengar segar dan relevan.
Visual video klip yang dirilis di hari yang sama ikut memperkuat pesan lagu ini. Tidak ada lapisan artifisial—yang tampil adalah para personel MALIQ dengan ekspresi jujur dan ekspresif, membawa energi seperti konser ruang tamu: dekat, pribadi, dan menyenangkan.
“Kami ingin visualnya terasa apa adanya. Seperti tidak ada topeng yang menutupi siapa kami sebenarnya,” kata Widi.
Sebagai pemanasan sebelum perilisan resmi, potongan 30 detik pertama dari lagu ini lebih dulu hadir di TikTok. Hasilnya? Lebih dari 4.000 video tercipta sejak 16 Mei 2025—bukti bahwa frekuensi lagu ini langsung menggetarkan benak banyak orang.
Di YouTube, cuplikan eksklusif lainnya juga sempat dibagikan sebagai treat singkat untuk para penikmat awal.
Tak berhenti di dunia digital, pada 22 Mei 2025, MALIQ menggelar sesi intim bertajuk “Lebih Dekat MAD” di Grand Indonesia. Dalam acara ini, fans terpilih menjadi yang pertama mendengarkan versi live dari “Dekat”.
Sebuah pertunjukan yang bukan hanya sekadar showcase, tetapi lebih seperti sesi jamming emosional yang membawa musisi dan pendengar dalam satu resonansi.
Band yang digawangi oleh Angga, Widi, Indah, Jawa, Lale, dan Ilman ini memang dikenal sebagai pengrajin suara yang tak pernah puas dengan satu warna. Dari soul, jazz, funk, R&B, hingga pop—semua elemen itu menyatu dalam setiap karya mereka seperti progresi akor yang tak pernah membosankan.
Tahun lalu, mereka berhasil mengguncang panggung-panggung besar dengan tur album ‘Can Machines Fall in Love?’, mengukir jejak dari Makassar hingga Bandung.