Krjogja.com - Setelah sukses membuat jutaan penonton hanyut dalam film Komang, Kiesha Alvaro kini mengambil langkah berani dengan merilis karya musik orisinal pertamanya. Bukan sekadar lagu galau biasa, single bertajuk ‘Maaf’ ini jadi medium curhat Kiesha tentang cinta, luka, dan dilema hati yang pernah ia alami sendiri.
Selama ini publik mengenalnya sebagai aktor muda berbakat, terutama setelah chemistry-nya dengan Aurora Ribero dalam film adaptasi lagu milik Raim Laode begitu menyentuh. Tapi siapa sangka, darah seni dari ayahnya, Pasha Ungu, ternyata juga mengalir kuat di jalur musik.
Baca Juga: Desle Ajak Lari ratusan Komunitas di Enam Kota, Pertegas Brand Jogja untuk Indonesia
Meski sebelumnya sempat meng-cover beberapa lagu populer seperti Kehadiranmu (Vagetoz) hingga Seberkas Sinar (Nike Ardilla), Maaf menandai langkah baru Kiesha sebagai penyanyi dengan karya orisinal. Dirilis lewat SMD Records, lagu ini langsung memikat karena tak hanya easy listening, tapi juga sarat makna personal.
“Lagu ini bercerita tentang hubungan yang dijalani tapi hati masih tertinggal di cinta pertama. Dan... aku pernah ada di posisi itu,” ujar Kiesha jujur.
Pengakuan itu bikin Maaf terasa lebih dari sekadar lagu cinta. Ini seperti membuka halaman diary yang penuh goresan rasa. Kiesha tak ragu mengakui bahwa setiap bait lagu ini mengingatkan dia pada masa lalu. “Menyanyikannya kayak flashback. Tapi justru di situ aku merasa nyaman dan jujur,” tambahnya.
Baca Juga: Geopark Jogja Resmi Naik Status Jadi Geopark Nasional
Konsep video klip yang menyertainya pun nggak kalah menyentuh. Disutradarai dengan pendekatan visual yang intim, MV Maaf menggambarkan konflik batin: tetap tinggal atau pergi, memilih yang nyaman atau yang tulus.
“Di MV itu, tergambar jelas dilema emosionalku. Ini bukan cuma soal cinta segitiga, tapi soal keberanian melepaskan,” jelas Kiesha.
Tak sendirian, Kiesha dibantu tim solid di balik layar. Lagu ini diciptakan oleh Trakast dan Andre Rico, nama-nama yang pernah melahirkan lagu untuk Fabio Asher, Ziva Magnolya, hingga Meiska. Pengarahan vokalnya dipercayakan kepada Kamga Mo, mantan vokalis Tangga, yang membantu Kiesha menemukan warna suara terbaiknya.
Menurut Trakast, lagu ini lahir dari kisah yang relate banget: “Maaf itu tentang seseorang yang tahu dia nggak bisa bertahan, tapi tetap ingin memberikan yang terbaik sampai waktunya pergi.”
Liriknya ditulis dari sudut pandang orang yang akan meninggalkan, bukan karena tak cinta, tapi karena harus menjaga hati lain.
“Kadang dalam cinta, kita harus merelakan satu untuk menghormati yang lain. Dan kata ‘maaf’ jadi cara paling manusiawi untuk pamit,” ujar Trakast.
‘Maaf’ bukan cuma lagu, tapi potret perasaan yang nggak semua orang bisa ungkapkan. Jujur, rapuh, tapi tetap elegan.
