Krjogja.com - YOGYA - Megatruh Soundsystem kembali mengguncang telinga dengan langkah musikal yang tak terduga. Setelah album debut State & Violence yang penuh dentuman dub mistikal dan kritik sosial, kini unit yang digawangi Kiki Pea dan Arie Dwi Hamzah itu memilih jalur koplo untuk meremix salah satu trek paling gelap mereka: “Petrus”.
Lagu yang semula lahir dalam balutan ska-punk penuh ketegangan, bercerita tentang kelamnya penembakan misterius era Orde Baru, kini berdenyut dengan kendang koplo yang menghentak. Perpaduan ironis ini menghadirkan nuansa absurd: lirik tentang mayat bertato di pinggir jalan dibalut irama yang lazim menemani panggung hajatan.
Baca Juga: Guru PAUD Masih Minim Kesejahteraan
Kehadiran Hendi “SkinheadBop” sebagai vokal tamu memberi warna punk yang tajam, sementara sentuhan koplo garapan Bima Atmojo mengubah “Petrus” jadi semacam plesetan sekaligus perayaan.
Beat cepat, aksen kendang tebal, dan repetisi ritmis membuatnya terasa seperti trance kolektif—mendorong tubuh untuk bergoyang sambil pikiran justru diajak mengingat sejarah berdarah.
"Kami menyebut koplo sebagai “thrash”-nya dangdut. Jika dub adalah kabut berat yang mistikal, maka koplo adalah letupan yang lantang, inklusif, dan milik rakyat pekerja. Di titik ini, musik menjadi jembatan, antara skena alternatif dengan dunia akar rumput, antara estetika klub dengan pasar malam," jelas Kiki Pea dalam siaran persnya, Senin (15/9).
Baca Juga: Dorong Generasi Muda Jadi Katalis Ekonomi, BRI Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2025
Cultural Hacking di Lantai Dansa
Dengan meremix “Petrus” ke format koplo, Megatruh tak sekadar bereksperimen sonik. Mereka melakukan cultural hacking—membongkar batas antara high culture dan low culture. Lagu ini menjadi semacam subversi musikal: parodi, plesetan, sekaligus ruang baru bagi musik rakyat yang tetap membawa pesan serius.
Hasilnya? Sebuah karya yang absurd tapi segar, ironis tapi menghentak, mengajak siapa pun untuk berdansa di atas kenyataan sosial-politik yang getir.
“Petrus (Post-Koplo Remix)” akan dirilis oleh DoggyHouse Records pada 30 September 2025 di semua digital stores. Di hari yang sama, akan ada launching di Milli Sayidan, bersama Megatruh Soundsystem (DJ set), Dub Dee T, Gorilla King, dan Beni Dread. (*)