'Arkipelagia' Kolaborasi Silampukau dan Kasatmata yang Menyulap Musik Jadi Karya Seni Pakai

Photo Author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 21:10 WIB
Unit musik Silampukau dari Surabaya (Istimewa)
Unit musik Silampukau dari Surabaya (Istimewa)

Krjogja.com - SURABAYA — Musik dan desain bertemu dalam satu bingkai bernama Arkipelagia. Inilah hasil kolaborasi lintas disiplin antara unit folk Surabaya, Orkes Silampukau, dengan brand kacamata lokal Kasatmata Indonesia.

Sebuah proyek yang bukan sekadar promosi album, melainkan perayaan kreativitas dan filosofi yang sama: kuat, jujur, dan membumi.

Baca Juga: Banggar DPRD Sukoharjo Minta DPUPR Tagih Piutang Retribusi Menara Telekomunikasi

Kolaborasi ini lahir seiring peluncuran album terbaru Silampukau berjudul Stambul Arkipelagia, yang menjadi penanda satu dekade perjalanan mereka di kancah musik Indonesia.

Dalam album ini, Silampukau menuturkan kisah dari sebuah negeri fiksi bernuansa distopia—sebuah metafora tentang realitas sosial yang diolah dalam gaya bertutur khas mereka.

Dari semangat itu, Kasatmata menerjemahkannya ke dalam bentuk karya visual: sebuah kacamata edisi terbatas bernama Arkipelagia, yang hanya dicetak 12 unit untuk tiap varian.

Baca Juga: Pameran Renjana Bhuwana, Mengenang Yasan Dalem HB VII

Produk ini dibuat sepenuhnya secara handcrafted oleh pengrajin berpengalaman dengan bahan tanduk kerbau asli, material yang dikenal tangguh sekaligus berkarakter unik.

“Ada kesamaan nilai antara musik Silampukau dan material tanduk ini — sama-sama kuat, hangat, dan punya kejujuran dalam tekstur maupun cerita,” ujar Ghilman Azka Elrayyan, atau Gege, pemilik Kasatmata Indonesia.

Kacamata Arkipelagia hadir dalam dua varian: Black Smoke dengan warna gelap dan serabut halus di gagang, serta Natural Blonde yang menonjolkan pola alami tanduk. Setiap unit memiliki tekstur berbeda, menjadikannya eksklusif bagi setiap pemilik.

Tak hanya pada produk, unsur artistik juga tercermin dalam pengemasan. Setiap kacamata disertai box berbentuk buku kolektor, lengkap dengan pernak-pernik desain elegan khas Kasatmata.

“Kami ingin orang merasa memiliki potongan kecil dari cerita besar Arkipelagia. Bukan sekadar membeli, tapi menjadi bagian dari kisahnya,” tambah Gege.

Bagi Silampukau, kolaborasi ini menghadirkan sensasi baru dalam merayakan karya musik mereka.

“Begitu pegang produk dummy-nya, kami langsung kagum. Bahannya solid banget, dan desainnya bisa dipakai di berbagai suasana,” ungkap Kharis Junandharu, vokalis Silampukau.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB
X