Krjogja.com - YOGYA - Suasana Panggung Utama di Taman Kuliner Pasar Satwa, Ikan Hias, dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasty) berubah menjadi lautan harmoni selama tiga hari pelaksanaan Lomba Menyanyi Usia 50+ yang digelar Jumat hingga Minggu (21–23/11/2025). Sebanyak 120 peserta dari berbagai penjuru DIY tampil memukau dalam acara yang diinisiasi Yesbow Band dan mendapat dukungan penuh dari Pemkot Yogyakarta.
Sejak hari pertama, sorakan penonton berpadu dengan semilir angin kawasan Pasty yang rindang, menciptakan suasana meriah namun tetap hangat. Para penyanyi senior membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk tampil percaya diri dan menghadirkan vokal berkualitas. Panggung terbuka yang dikelilingi pepohonan serta area kuliner yang ramai menambah kesan asri dan membuat pengunjung betah menikmati setiap penampilan.
Kemeriahan semakin lengkap dengan hadirnya Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang menyaksikan langsung beberapa peserta tampil. Sejumlah tokoh masyarakat juga tampak hadir, seperti Ny. Yani Saptohudoyo, mantan Bupati Bantul Sri Surya Widati Idham Samawi. Kehadiran para tokoh ini menjadi bukti apresiasi terhadap upaya pemberdayaan warga senior melalui seni musik.
Dalam sambutannya, Hasto mengaku terpukau. Mendengar dua lagu saja, ia merasa “merinding” dan seperti kembali muda. Ia juga tidak menyangka bahwa lomba perdana ini mampu menarik peserta dalam jumlah besar hingga melebihi kuota. Karena itu, Hasto meminta agar ajang ini digelar rutin setiap tahun dengan skala lebih besar.
“Kalau baru pertama kali, tahun depan harus diselenggarakan lagi, dan harus lebih besar,” tegasnya. Ia juga mengusulkan agar jumlah dewan juri diperbanyak agar penilaian dapat berlangsung lebih ringan dan optimal. Hasto memuji para peserta yang dinilainya masih “muda, keren, dan bersuara luar biasa.”
Selain mendukung acara, Hasto memanfaatkan momentum ini untuk menyampaikan kampanye “Yogyakarta Bersih” melalui jargon JOS: Jogja Olah Sampah. Dengan gaya komunikatif dan penuh humor, ia mengajak hadirin menyuarakan yel-yel JOS serta memperagakan “Tepuk Mas Jos” yang sukses mencairkan suasana.
Baca Juga: Walikota dr Hasto Hadiri Hari Lansia di PASTY, Usia Harapan Hidup Yogya Berpotensi Capai 78 Tahun
Pimpinan sekaligus Pembina Yesbow Band, Yulia Endang Suryaningsih, menyampaikan kegembiraannya melihat antusiasme peserta dan masyarakat. Menurutnya, lomba ini membuktikan bahwa seni selalu menemukan ruang untuk tumbuh, termasuk di tengah komunitas warga senior yang tetap energik dan kreatif.
Tiga dewan juri—Linda Sitinjay dari ISI Yogyakarta, Fajar Ganif dari SMM Yogyakarta, serta musisi senior Anwar Hartana—bekerja ekstra menilai setiap penampilan yang rata-rata menunjukkan teknik vokal matang. Selama tiga hari, kawasan Pasty terasa lebih merdu dari biasanya, seakan berubah menjadi taman musik bagi setiap pengunjung.
Pada kategori putra, juara pertama diraih Ariyadi Sagyogyanto dengan nilai 1059 (undian 108). Juara kedua Totok Respati (1056, undian 86), dan juara ketiga Sarjiman (1047, undian 79). Harapan I–III diraih Albertus Mujiono (1042), FX Agus Sugianto (1040), dan Sumarno (1030).
Untuk kategori putri, Made Pra Setiawati, SSi, Apt tampil gemilang dan meraih Juara I (1023, undian 27). Disusul Ajeng Nuke sebagai Juara II (1017), dan Heni Rismiati Juara III (1014). Harapan I–III diraih Chatarina Mandiarti, AMd (1011), Dwi Puji Sundari (1008), dan Sehat Rumuar (1005).
Yesbow Band sebagai penyelenggara memiliki rekam jejak panjang dalam dunia musik lokal. Nama “Yesbow” diambil dari gabungan nama Mayjen TNI (Purn) Wibowo dan istrinya, Yulia Endang Suryaningsih, sebagai simbol dukungan keduanya terhadap perkembangan musik komunitas. “Pak Bowo dan Bu Yulia sering hadir menikmati musik kami. Itu menjadi motivasi tersendiri,” ujar Didik, salah satu personel.
Kini, Yesbow Band telah menjadi ikon hiburan rutin di Taman Kuliner Pasty. Sebelum mengisi panggung di lokasi tersebut, band ini aktif menghibur warga di Ngemplak, Sleman. Kehadiran mereka setiap Minggu dan hari libur nasional menambah daya tarik Pasty sebagai ruang publik kreatif yang ramah keluarga, hidup oleh aktivitas seni, dan kaya suasana kebersamaan.