Krjogja.com - YOGYA - Jogja identik dengan kreativitas seniman termasuk di bidang musik. Tak hanya band dengan konsep musikalitas mumpuni dengan lirik kehidupan juga cinta, namun grup dengan sentuhan humor menghibur juga semarak di sini.
Pada era 2000-an awal penikmat musik di Jogja tentu akrab dengan nama Sastromoeni kemudian Sri Redjeki, Kronchonk Chaos dan The Produk Gagal. Nama-nama ini memang mungkin tak seramai dahulu, saat pentas seni (pensi) sekolah bermunculan.
Namun ternyata, penikmat musik masih rindu kemeriahan band-band humor dengan lagu-lagu menghibur untuk lepas dari skena-skena yang mendominasi saat ini. Situasi inilah yang kemudian mewujudkan terciptanya grup orkes musik bernama Poem Bengsin.
Baca Juga: KemenPPPA Kawal Kasus Siswi SMP Difabel di Blora Korban Pemerkosaan
Poem Bengsin adalah kelompok orkes musik hiburan yang mempunyai gaya unik dan nyeleneh ketika tampil di atas panggung. Grup musik ini dibuat untuk menghibur penonton dengan tingkah nyeleneh dan jenaka personilnya.
Poem Bengsing selalu membuat aksi panggung yang jenaka, personilnya menggunakan kostum unik macam legging dan rok tanpa pakai atasan, memakai topeng jathilan, hingga kostum di luar nalar.
Poem Bengsing tampil ramai di panggung dengan 15 personil yaitu Andre/Tikus sebagai pembaca puisi, Agung, Brily, Kopong, Tama di vokal, Ardhani pemain bas, Hanz dan Djenar memetik gitar, Kris penggebuk drum, Beni memainkan kendang, Kelik memegang ukulele, Alan bermain keyboard, Dwijayanti/Dije vokal 2 dan simbal, Gurit, Dram pengebuk Elektrik, dan Madha bermain piano- seruling.
Baca Juga: UNS Dampingi Petani Kopi Temanggung Agar Tetap Khas dan Unik
Grup musik ini terbentuk di basecamp kediaman mereka Kotagede, pada 30 september 2022 lalu. Mereka bergerak, sudah beberapa kali manggung untuk menghibur fans serta masyarakat umum.
"Kami adalah grup yang terbentuk secara tidak sengaja. Dan kami selalu siap tampil di mana saja. Acara sunatan ayo nikahan pun ketika kami diundang oke-oke saja. Kemarin kami main di Panggung Rakyat Sekaten 2022, Panggung Seven Sky, Festival Bahasa dan Seni UNY juga Panggung Peristiwa Sastra FKY 2023," ungkap Manajer Poem Bengsing yang juga salah satu personil, Rizky Wahyu.
Poem Bengsing bukan tanpa karya karena mereka sudah memiliki empat lagu andalan. Ada lagu Mengetuk Hati Ikan, Keluarga Pinus, Oh Pamanku dan Kita Jerami Kehidupan Kehidupan Ini. Dalam waktu dekat mereka akan mengeluarkan single di platform digital dan menjajal sejauh mana penikmat akan muncul.
Baca Juga: Deklarasi Setia Megawati, Ribuan Laskar Banteng Penuhi Lapangan Drh Soepardi
"Kami lempar lagu Mengetuk Hati Ikan yang bertemakan sebuah patah hati dan ada unsur spiritualitas dalam lirik lagu tersebut. Lagu ini tercipta karena kami ingin menghibur para anak-anak muda dan menyadarkan bahwa pentingnya spiritualitas untuk kehidupan sehari-hari," pungkas Mathory Brilyan yang menulis lirik lagu tersebut.(Fxh)