musik

Suarakan Kritik Proyek Pemerintah, Sukatani Rilis Lagu ‘Tumbal Proyek’ Penuh NyalI

Jumat, 2 Mei 2025 | 14:52 WIB
Aksi Sukatani di ajang Jogja Second Fest Vol 10. (foto Latief Noor Rochmans)

Krjogja.com - PURBALINGGA – Band indie asal Purbalingga, Sukatani, kembali mengguncang jagat musik tanah air dengan single terbaru berjudul "Tumbal Proyek" yang dirilis pada 20 April 2025. Lagu ini tak sekadar menyuguhkan musik, melainkan juga menyuarakan kritik sosial terhadap proyek-proyek pemerintah yang kerap kali menyisakan penderitaan bagi masyarakat.

Lewat lirik yang lugas dan tajam, Sukatani mengungkapkan keresahan mereka terhadap berbagai pembangunan yang justru mengorbankan warga.

“Di zaman yang sekarang proyek merajalela, rakyat yang jadi tumbal proyek,” demikian sepenggal lirik vokalis Twister Angel alias Novi Citra Indriyati, yang mampu menggetarkan hati pendengarnya.

Baca Juga: Sukatani Pernah Bertani

Dibalik aransemen keras dan vokal melengking yang khas, terdapat pesan mendalam tentang penindasan struktural dan krisis ekologi yang mengintai di balik gempita pembangunan.

Kritis dan Berani, Sukatani Tak Takut Tekanan
Meski sempat mendapat tekanan atas gaya lirik yang kritis, duo Cipoy (Muhammad Syifa Al Lufti) dan Twister Angel tetap teguh dengan sikapnya. Mereka memilih jalur musik sebagai medium perlawanan. Cipoy, yang bertindak sebagai produser, penulis lagu, komposer, sekaligus pengaransemen, mengungkapkan bahwa lagu ini lahir dari kegelisahan yang nyata.

“Lagu dan musik adalah media paling kuat untuk menyampaikan keresahan publik. Kami ingin mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga ekologi dan waspada terhadap ketimpangan akibat proyek pembangunan,” kata Cipoy saat ditemui seusai tampil di Maguwoharjo, Sleman, Kamis (1/5/2025).

Proyek Jadi Simbol Kekuasaan, Rakyat Jadi Korban
“Tumbal Proyek” tidak hanya menyentuh aspek lingkungan, tapi juga menyindir keserakahan dalam sistem kekuasaan. Lagu ini menyoroti proyek-proyek ambisius yang justru berdampak negatif bagi warga lokal—dari penggusuran hingga kerusakan lingkungan.

Lewat lagu ini, Sukatani mencoba membangunkan kesadaran kolektif, bahwa pembangunan yang tidak berpihak pada rakyat hanyalah proyek kesia-siaan.

Visualisasi pesan lagu juga tergambar jelas dalam cover single "Tumbal Proyek" yang digarap oleh seniman visual Grinding Waste. Dalam ilustrasi tersebut, tampak sosok bertopi proyek dengan tanduk mencolok, berdiri di atas tubuh-tubuh yang tersungkur, simbol dari rakyat kecil yang menjadi korban.

Baca Juga: Lewat Instagram, Band Sukatani Tolak Tawaran Jadi Duta Polri

“Saya serahkan ke Grinding Waste untuk menvisualkan isi lagu. Kami hanya menjelaskan bahwa ini soal proyek yang mengorbankan,” ungkap Cipoy.

Ilustrasi ini sontak mengundang beragam komentar dari netizen. Banyak yang menebak-nebak siapa sosok dalam gambar tersebut, namun semuanya berujung pada satu pesan: ada kekuatan yang menindas dan rakyat yang dikorbankan.

Dalam setiap penampilan, personel Sukatani selalu tampil mengenakan topeng balaclava. Bagi mereka, ini bukan semata gaya atau gimmick, melainkan bagian dari identitas artistik yang konsisten sejak awal kemunculan mereka di dunia musik.

Halaman:

Tags

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB