Krjogja.com - Akadama & The Yoyo Connection: Catur ‘Yoyok’ Kurniawan, Desta Wasesa membuka sebagian isi dalam mini album Rapakadabra yang rencana rilis bulan depan di Dengerin Bareng-bareng (Debarbar) Kamis (17/7/2025) malam.
Dalam episode ke 219 yang dipandu Daniel Nainggolan di Teko Su, band Pop Rap asal Yogyakarta itu memperdengarkan tiga dari lima track dalam EP yang rencana rilis dalam bentuk buku mini.
Baca Juga: Sekolah Negeri Kekurangan Murid, Ini Kata Komisi D
Tiga track yang diperdengarkan di depan produser, musisi, ilustrator, sound engineer, dan pendengar musik kemarin adalah: ‘Kita’, ‘Kampung’, dan ‘Luka’. Tiga lagu dengan sensitivitas pop yang besar itu banyak dipengaruhi dari buku-buku karya Romo Mangun, seorang tokoh penting dunia asal Yogyakarta.
“Saya terkesan dengan buku ‘Menjadi Generasi Pasca-Indonesia’. Pemikiran beliau menjadi bahan bakar dalam penulisan mini album terutama tiga track yang kita dengarkan,” kata Desta Wasesa (vokal).
Buku itu merujuk pada pemikiran Romo Mangun tentang bagaimana seharusnya anak-anak muda bersikap dan bertindak setelah era Orde Baru. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kepedulian sosial serta kritis terhadap sekitar. Tidak abai terhadap hal-hal kecil di sekitar.
Baca Juga: Badu’s Got Talent Semarakkan MPLS SMAN 2 Banguntapan
Sehingga, lahirlah tiga lagu yang ditulis Desta Wasesa itu. Ia menaruh tokoh dengan sudut pandang pencerita orang pertama sampai jamak lalu memberi latar waktu sampai sosial peristiwa atau gambar-gambar yang diceritakan sang tokoh.
Di dalam ‘Kampung’ ada empat tokoh: seorang anak, paman sang anak, polisi, dan pencuri. Dalam ‘Kita’ ada dua tokoh sedangkan di ‘Luka’ mereka menggunakan POV orang-orang pinggiran dan hantu yang tidak bisa pulang.
Lagu-lagu dalam mini album direkam di empat studio: Niskala Records (studio rekam Niskala), Banjar Mili, Gosnell Audio, dan di Kanawa Records. Sambung Panumbra, Damar Puspito, Kemal Akbar, dan Garry Mailangkay diseret menjadi juru rekam.
Dalam mini album itu mereka juga berkolaborasi dengan banyak kawan, seperti Paulus Neo, Jeko Sama, Agriani Novita,dan Petrina M.N.S Manurung dalam ‘Kampung’.
Nai Rinaket merelakan artworknya untuk lagu ‘Kita’ dan ‘Kampung’. Akadama juga bekerja sama dengan Fyzagon, seorang fotografer untuk artwork lagu ‘Luka’. Sampul buku mini sendiri akan menggunakan foto dari Danish, seniman muda asal Yogyakarta. (*3)