MASYARAKAT yang menginginkan liburan sambil menikmati alam dengan hamparan tanaman kopi dan ditemani secangkir kopi, anda bisa datang ke Agriwisata Doesoen Kopi Sirap, Kecamatan Jambu, Kabupaten Ambarawa, Jawa Tengah. Dengan luas lahan kopi saat ini mencapai 35 hektar ini, kini dusun ini telah menjelma menjadi  desa wisata dan juga sebagai sentra produk kopi untuk wilayah Kabupaten Semarang.
Â
Menurut Komisaris Bank Central Asia ( BCA)Â Cyrillus Harinowo, Desa Sirap memiliki potensi untuk dikembangkan. Tidak hanya produksi kopinya saja namun juga memiliki untuk dijadikan agro wisata. "Desa Sirap ini punya potensi sebagai desa wisata sehingga harus dikembangkan dulu kualitasnya. Kemudian di-branding dengan bagus supaya bisa bersaing dengan kopi instan," kata Komisaris Bank Central Asia ( BCA)Â Cyrillus Harinowo pada acara peresmian Agriwisata Doesoen Kopi Sirap,di Ambarawa, Jawa Tengah belum lama ini.
Dengan peresmian tersebut, Desa Sirap menjadi lokasi penanaman, penjualan kopi, dan tempat wisata yang bisa meningkatkan pendapatan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Saya berharap desa Sirap ini akan bisa seperti desa wisata Gua Pindul di Gunung Kidul, Yogyakarta yang dulunya tempat gersang dan daerah miskin, namun sekarang sudah menjadi daerah tujuan wisata dengan pendapatannya mencapai Rp 450 miliar per tahun. Desa Sirap juga diharapkan sebagai desa wisata kopi bisa meningkatkan pendapatan dan mensejahterakan masyarakatnya ,†tegasnya.Â
Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata, (Pokdarwis) Agriwisata Doesoen Kopi Sirap, Ahmad Rofii, di desa wisata kopi Sirap ini selain menikmati hamparan kopi, di tempat wisata ini menawarkan jalur pendakian mengelilingi kebun kopi. Pengunjung bisa juga mendapatkan edukasi mengenai kopi, mulai dari cara pemilihan bibit, penanam yang baik, cara panen, pengolahan hingga penyajian kopi.
"Sebagai desa wisata khusus kopi, kami fasilitas jalan lingkar mengelilingi kebun kopi dan juga ada edukasi wisata kopi. Mulai dari pemilihan bibit, penanaman, cara memetik buah kopi yang baik hingga cara penyajian yang benar,†katanya.
Roffi juga berharap, Desa Sirap akan menjadi destinasi kopi dalam negeri, juga akan menjadi destinasi kopi internasional. Namun untuk mencapai impian tersebut diperlukan keseriusan dari warga, pemerintah daerah maupun swasta. Terutama untuk pendanaan modal , sarana dan prasarana dan juga sumber daya manusianya. “Semoga bisa terwujud, Desa Sirap menjadi desa destinasi kopi dalam negeri juga internasional. Memang ada tahapan yang harus dilalui terutama di bidang finansial, jadi kami sangat perlu bantuan tambahan modal,†tegasnya.