Menikmati dan Belajar Kopi Lebih Banyak di Doesoen Sirap

Photo Author
- Jumat, 13 September 2019 | 08:52 WIB
Robusta menjadi andalan komoditas Doesoen Sirap
Robusta menjadi andalan komoditas Doesoen Sirap

MASYARAKAT yang menginginkan liburan sambil menikmati alam dengan hamparan tanaman kopi dan ditemani secangkir kopi, anda bisa datang ke Agriwisata Doesoen Kopi Sirap, Kecamatan Jambu, Kabupaten Ambarawa, Jawa Tengah. Dengan luas lahan kopi saat ini mencapai 35 hektar ini, kini dusun ini telah menjelma menjadi   desa wisata dan juga sebagai sentra produk kopi untuk wilayah Kabupaten Semarang.

 

Menurut Komisaris Bank Central Asia ( BCA)  Cyrillus Harinowo, Desa Sirap memiliki potensi untuk dikembangkan. Tidak hanya produksi kopinya saja namun juga memiliki untuk dijadikan agro wisata. "Desa Sirap ini punya potensi sebagai desa wisata sehingga harus dikembangkan dulu kualitasnya. Kemudian di-branding dengan bagus supaya bisa bersaing dengan kopi instan," kata Komisaris Bank Central Asia ( BCA)  Cyrillus Harinowo pada acara peresmian Agriwisata Doesoen Kopi Sirap,di Ambarawa, Jawa Tengah belum lama ini.

Dengan peresmian tersebut, Desa Sirap menjadi lokasi penanaman, penjualan kopi, dan tempat wisata yang bisa meningkatkan pendapatan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Saya berharap desa Sirap ini akan bisa seperti desa wisata Gua Pindul di Gunung Kidul, Yogyakarta yang dulunya tempat gersang dan daerah miskin, namun sekarang sudah menjadi daerah tujuan wisata dengan pendapatannya mencapai Rp 450 miliar per tahun. Desa Sirap juga diharapkan sebagai desa wisata kopi bisa meningkatkan  pendapatan dan  mensejahterakan masyarakatnya ,” tegasnya. 

Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata, (Pokdarwis)  Agriwisata Doesoen Kopi Sirap, Ahmad Rofii, di desa wisata kopi Sirap ini selain menikmati hamparan kopi, di tempat wisata ini menawarkan jalur pendakian mengelilingi kebun kopi. Pengunjung  bisa juga mendapatkan  edukasi mengenai kopi,  mulai dari  cara pemilihan bibit, penanam yang baik, cara panen, pengolahan hingga penyajian kopi.

"Sebagai desa wisata khusus kopi, kami fasilitas jalan lingkar mengelilingi kebun kopi dan juga ada edukasi wisata kopi. Mulai dari pemilihan bibit, penanaman, cara memetik buah kopi yang baik hingga cara penyajian yang benar,” katanya.

Roffi juga berharap, Desa Sirap akan menjadi destinasi  kopi dalam negeri, juga akan menjadi destinasi kopi internasional. Namun untuk mencapai impian tersebut diperlukan keseriusan dari warga, pemerintah daerah maupun swasta. Terutama untuk pendanaan modal , sarana dan prasarana dan juga sumber daya manusianya. “Semoga bisa terwujud, Desa Sirap menjadi desa destinasi kopi dalam negeri juga internasional. Memang ada  tahapan yang harus dilalui terutama di bidang finansial, jadi kami sangat perlu bantuan tambahan modal,” tegasnya.




-

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X