Bisnis kecil-kecilan itu terus Ongky jalankan. Untuk menarik minat teman-temannya, tiap empat bulan sekali Ongky selalu meluncurkan desain baru. Bila ada momen-momen tertentu seperti even basket di sekolah atau pentas seni, Ongky tak ketinggalan menawarkan gambar dengan desain tersebut.
Konsumennya kian hari terus bertambah, beberapa pelajar sekolah tersebut mulai banyak tertarik dengan kaos yang ditawarkan Ongky. Dari mulut ke mulut akhirnya produk kaos yang saat itu belum memiliki brand itu perlahan mulai dikenal dan merambah segmen pasar di luar sekolah tempatnya menuntut ilmu.
“Mereka membantu memasarkan dan mempromosikan produk saya itu kepada teman-temannya. Jadi setiap teman di luar sekolah ada yang berminat atau ada even, saya selalu diminta untuk membuat kaosnya,†ujar ayah satu seorang anak ini.
Namun usaha Ongky sempat kendor saat ia lulus SMA dan mulai menginjak bangku perkuliahan. Kesibukannya sebagai mahasiswa di Fakultas Manajemen Universitas Atmajaya Yogyakarta membuat Ongky kualahan membagi waktu antara studi dan usahanya mendesain kaos.
Sempat setahun vakum akhirnya Ongky kembali lagi menjalankan bisnisnya. Kali ini Ongky bangkit dengan terobosan baru dalam usahanya itu. Jika sebelumnya penyablonan ia lempar ke tempat konveksi, namun kini untuk pencetakan desain gambar tersebut Ongky melakukannya sendiri.
Keterampilan menyablon diperoleh Ongky secara otodidak dengan belajar melalui YouTube. Walau sempat menemui kesulitan terutama saat membuat ‘film’ pada ‘screen’ maupun ketika proses penggosokan tinta sablon menggunakan ‘rakel’, namun dengan usaha yang gigih akhirnya Ongky dapat menguasai semua itu.
Tahun 2016 menjadi masa bersejarah bagi Ongky. Pada tahun tersebut Ongky resmi mendirikan usaha konveksi dimana untuk penjahitan kaos dan sablon ia tangani sendiri. Dengan mempekerjakan sebanyak 10 orang, usaha bisnis konveksi tersebut diberinya nama Raden Kaos Oblong.
“Kalau masih melempar ke pihak lain, kita kadang tidak bisa menjanjikan kapan selesainya karena menunggu antrean. Berbeda jika bisa memproduksi sendiri, kita bisa memastikan kepada konsumen pesanan jadinya kapan,†jelasnya.