Nulis Kok Cuma Kulitnya

Photo Author
- Sabtu, 15 Juli 2017 | 05:23 WIB

Lantas apakah orang tidak mengikuti seminar dan pelatihan yang digelar Covey? Justru kebalikannya, orang berbondong-bondong ingin mendapatkan langsung ilmu tersebut dari pencetusnya. Lisensi pelatihan Covey bahkan diberikan juga ke berbagai negara, termasuk Indonesia yang sampai sekarang masih menyelenggarakan seminar dan pelatihan berbasis 7th Habits tersebut. 

Begitu juga dengan Dale Carnegie—penulis buku-buku motivasi dan kepribadian yang lebih dulu muncul sebelum Covey. Pemegang lisensi atas pelatihannya juga ada di Indonesia dan pelatihan-pelatihan itu berbasis buku-buku yang telah ditulis oleh Carnegie.

Jika menyebutkan yang asli Indonesia, ada buku ESQ karya Ary Ginanjar yang lengkap dan tebal membahas tentang kecerdasan emosi-spiritual. Buku Ary ini dilecut oleh karya megabest seller Daniel Goleman bertajuk Emotional Quotient serta juga karya Danah Johar dan Ian Marshall bertajuk SQ: Connecting with Our Spiritual Intelligence—keduanya buku yang ditulis sangat serius berbasis riset. Justru karena buku ESQ itu diterbitkan maka begitu banyak orang di Indonesia yang mengikuti training ESQ. 

Selain Ary, ada nama lain yaitu Arvan Pradiansyah yang menulis buku 7 Laws of Happiness dengan sangat lengkap dan mendalam membahas tentang kebahagiaan. Kemudian, buku itu menjadi basis penyelenggaraan seminar dan pelatihan yang diampu oleh Arvan.

Seorang pemilik ilmu sekaligus pendidik, apakah ia disebut guru, dosen, widyaiswara, trainer, atau motivator sejatinya harus total dalam menuliskan ilmu, pengetahuan, dan pengalaman yang dimilikinya di dalam karya tulis seperti buku. 

Hal itu justru akan menunjukkan kapabilitas, kredibilitas, dan reputasinya di suatu bidang. Jika ia hanya memancing calon pembaca dengan kemasan kulit yang menggoda, ia sama saja dengan tukang jual obat di kaki lima.

Buku-buku yang ditulis dengan hanya memberi “kulit” seperti yang tadi saya sebutkan memang banyak beredar di Indonesia. Isi buku-buku itu bahkan setali tiga uang dengan artikel-artikel gratis yang dapat dengan mudah ditemukan melalui mesin pencari di internet. Hanya sedikit buku yang ditulis trainer atau motivator dapat dikatakan sebagai buku bermutu karena bahasannya lengkap dan mendalam, sekaligus memberi solusi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Satu hal yang saya tengarai dari fenomena ini bahwa para trainer dan motivator itu justru enggan belajar bagaimana cara menulis yang baik dan benar. Mungkin, ya ini mungkin. Mereka beranggapan menulis itu mudah dan karena mereka adalah “orang yang berilmu sehingga dapat cepat belajar dengan cara amati, tiru, dan modifikasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X