KRjogja.com - JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki merayakan peringatan Sumpah Pemuda bersama anak-anak muda Buddhis. Pada kesempatan itu dia mengajak anak-anal muda untuk ikut menjaga kesuksesan Pemilu atau Pilpres 2024. Supaya berjalan adil dan tidak memicu perpecahan masyarakat.
Dia mengatakan Pemilu atau Pilpres adalah pesta demokrasi. "Agenda rutin lima tahunan," katanya usai membuka Talk Show Muda-Mudi Buddhis Ditjen Bimas Buddha Kemenag di Jakarta pada Sabtu (28/10/2023). Dia mengatakan menyambut Pemilu atau Pilpres 2024 yang sudah di depan mata, dia mengatakan para pemuda harus bisa menjadi individu yang bertanggung jawab.
"Kita harus ikut menjaga pemilu yang damai, aman, dan adil dalam pelaksanaannya," katanya. Dia menegaskan kontestasi dalam Pemilu atau Pilpres itu hal biasa. Dia mencontohkan pada Pilpres 2019 lalu, kontestasinya sangat luar biasa. Begitu tajam.
Baca Juga: Dies Natalis ke-14, Sekolah Vokasi UGM Gelar Rapat Terbuka Senat
Tetapi setelah Pilpres 2019 selesai, para tokoh yang sebelumnya bersaing merebutkan suara masyarakat, berada dalam jalur yang sama. "Setelah Pilpres, para tokoh (politik) menemukan jalannya untuk bersatu," tuturnya.
Tapi tidak demikian dengan masyarakat di tingkat bawah. Dampak dari polarisasi Pilpres 2019 tidak cepat untuk dihilangkan. Apalagi dengan adanya politik identitas. Untuk itu dia berharap pada Pilpres 2024 tidak ada lagi politik identitas. Sehingga agenda akbar lima tahunan itu tidak membuat masyarakat jadi renggang.
Dalam kesempatan yang sama organisasi kepemudaan Buddha, Young Buddhist Association of Indonesia, menyerukan untuk menggunakan hak pilihnya di Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca Juga: Kotingen Yogyakarta Memimpin Klasemen Medali Forda DIY
"Jangan bersikap golput alias tidak menggunakan hak pilihnya," kata Ketua Ketua Dewan Pembina Young Buddhist Association of Indonesia, Billy Lukito Joeswanto pada acara Talk Show Muda Berkarya "Pemuda Buddhis Indonesia," di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Acara itu dibuka Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki dan Dirjen Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi serta dihadiri 300 peserta dari 23 Organisasi Pemuda Keagamaan Buddha.
"Jadi kita mendoakan semua yang terpilih di Pilpres dan Pileg 2024 adalah putra putri terbaik bangsa, dan bisa menjalankan amanah dengan baik," tandas Billy.
Menurutnya, mengapa pemuda Buddhis agar tidak golput karena kalau golput dikhawatirkan negara ini akan jatuh ke tangan orang yang salah.
Baca Juga: Ramalkan Pulau Jawa Terbelah Dua, Ternyata Jayabaya Bukan Peramal
Billy menambahkan pihaknya juga meminta pemuda Buddhis untuk terus mengikuti perkembangan politik, termasuk memberikan edukasi politik harapannya kita turut aktif dalam partisipasi politik menuju Pemilu 2024.
Di sisi lain, Billy juga mengingatkan untuk menghindari gesekan politik karena itu pentingnya untuk melaksanakan moderas beragama, termasuk dalam internal agama Buddha sendiri dan tidak bersikap apolitis.
"Kami dari Young Buddhist Association of Indonesia, tidak mengarahkan anggota untuk memilih partai politik tertentu, karena kalau kita pro salah satu pasti pecah," tandasnya.
Menyambut perayaan Sumpah Pemuda, Saiful mengatakan momentum yang sangat penting. Saat itu menjadi tonggak sejarah dalam berbangsa maupun bernegara. "Seluruh elemen pemuda menyatukan bangsa dalam bentuk komitmen tanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu yaitu Indonesia," tuturnya.