Berbekal Gadget, Setiap Orang Bisa Menjadi Relawan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan

Photo Author
- Minggu, 10 Desember 2023 | 21:00 WIB
Talkshow dalam rangka hari Relawan Internasional dan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan diselenggarakan Kemen PPPA bersama organisasi masyarakat sipil ICT Watch dan ECPAT Indonesia (Istimewa)
Talkshow dalam rangka hari Relawan Internasional dan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan diselenggarakan Kemen PPPA bersama organisasi masyarakat sipil ICT Watch dan ECPAT Indonesia (Istimewa)

“Ada 2 (dua) isu utama yaitu pencegahan dari hulu untuk penanganan kekerasan yang marak di masyarakat dan upaya kampanye edukasi untuk mengubah cara berpikir masyarakat untuk tidak mendiamkan atau menganggap sepi jika ada kekerasan terhadap perempuan dan anak di sekeliling mereka. Masyarakat harus disadarkan bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah isu penting dan bukan aib,” ucap Ratna.

Ida Ayu Prasasti, Program Director ICT Watch yang hadir sebagai narasumber mengungkapkan menjadi relawan tidak sulit, bisa melalui gadget masing-masing.

Baca Juga: Tawuran Antar Pelajar Digagalkan, Pelaku Bawa Clurit Diamankan

Sebagian besar generasi muda memiliki gadget (mobile phone). Gunakan gadget untuk bisa mengkampanyekan isu kesetaraan gender dan anti kekerasan. Latih diri dan teman sebaya untuk berani berkata tidak dan “Say no excuse” di ruang digital.

Saat kita tidak merasa nyaman dan aman di ranah digital berarti ada yang salah dengan hubungan kita dengan netizen. Jempol netizen dengan mudah bisa menghancurkan mental seseorang.

"Masyarakat harus tahu bahwa banyak aplikasi untuk bantu menangkal diri dari kekerasan di ranah digital. ICT Watch punya s.id/stopkbgo. Echo chamber di dunia digital bisa kita perbanyak dengan edukasi anti kekerasan,” ucap Ida.

Sementara itu, Oviani Fathul Jannah, Project manager Down to Zero ECPAT (END Child Prostitution, Child Pornography & Trafficking of Children for Sexual Purposes) menyatakan bahwa isu eksploitasi seksual pada anak penting untuk gencar digaungkan oleh relawan.

“Kami butuh teman-teman relawan muda untuk edukasi isu-isu ekploitasi seksual anak seperti prostitusi anak, perdagangan anak, eksploitasi di tempat pariwisata dan perkawinan anak. Anak-anak mulai usia 12 tahun sudah banyak menjadi korban eksploitasi seksual," tutur Oviana.

Baca Juga: Bedah Buku 'Bergerak dengan Kewajaran' Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja

Eksploitasi anak banyak dijalankan secara online. Ini sangat memprihatinkan. ECPAT memiliki divisi anak muda, yaitu Komunitas Orang Muda Anti Perdagangan Orang dan Eksploitasi Seksual Anak (KOMPAK) sehingga teman-teman relawan punya komunitas untuk bisa kampanye dan membantu korban.

Talkshow juga menghadirkan aktivis komunitas relawan Cakra Abhipraya, Chintya Tengens yang berpesan agar setiap perempuan dan anak perempuan untuk berani bersuara.

"Kuncinya hanya satu yaitu berani bersuara. Saya pernah menerima komentar-komentar tidak layak di akun medsos saya dan ternyata setelah dilacak adalah pelajar SMP yang menggunakan akun palsu. Kalau saya sih dibalas ya, saya tidak bisa mendiamkan saja dan menganggap nanti toh akan berlalu sendiri," katanya.

Membalas di sini dalam artian menegur dan menyampaikan bahwa komentar tidak layak dan bahkan menampilkan visual vulgar itu bisa diadukan ke pihak berwajib.

Talkshow dalam rangka hari Relawan Internasional dan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan diselenggarakan Kemen PPPA bersama organisasi masyarakat sipil ICT Watch dan ECPAT Indonesia (organisasi kerelawanan yang fokus pada pencegahan eksploitasi seksual pada anak).

Kegiatan ini untuk mendukung relawan dalam mempromosikan kesetaraan gender dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X