KRJogja.com - JAKARTA - Implementasi kurikulum berbasis cinta ini akan menjadi dasar yang kuat dalam menyempurnakan panduan, agar dapat diterapkan secara efektif dan implementatif di madrasah.
Demikian Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Nyayu Khodijah di Jakarta, Jumat (14/3/25). Pada uji publik panduan implementasi Kurikulum Berbasis Cinta di Madrasah. Sebanyak 20.134 responden telah berpartisipasi mengikuti uji publik ini.
Baca Juga: Bawaslu Bantul Apresiasi Gerakan APU di Tirtonirmolo
Puluhan ribu responden ini terdiri atas para guru dan kepala madrasah, baik di jenjang Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).Ujar Nyayu.
Selain itu, ada juga responden dari unsur jabatan struktural pada Kementerian Agama, kepala seksi pendidikan madrasah dan unsur tenaga kependidikan, baik bendahara maupun penjaga madrasah. Keragaman responden menambah perspektif administratif dan operasional dalam menilai implementasi kurikulum berbasis cinta ini di madrasah.
“Dengan berbagai latar belakang responden ini, evaluasi pada uji publik ini tidak hanya berfokus pada aspek pedogagis saja, tetapi juga pada aspek manajerial dan teknis dalam penerapannya, tegas Prof. Nyayu.
Baca Juga: Unwahas Gelar Kolokium Internasional dan Luncurkan Pusat Studi Nanoteknologi Untuk Kesehatan
“Saya ucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak dan Ibu sekalian dalam memberikan saran dan masukan demi sempurnanya panduan implementasi kurikulum berbasis cinta ini. Tanggapan dan umpan balik ini sangat berguna untuk perbaikan panduan ini.” tambah Prof. Nyayu.
Prof. Nyayu yang merupakan Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini juga menambahkan bahwa dengan uji publik ini, diharapkan implementasi kurikulum berbasis cinta ini akan menjadi dasar yang kuat dalam menyempurnakan panduan, agar dapat diterapkan secara efektif dan implementatif di madrasah.
Berdasarkan analisis terhadap uji publik ini, secara keseluruhan responden memberikan tanggapan yang beragam, dengan kecenderungan dominan pada apresiasi terhadap panduan ini. Banyak responden yang menilai bahwa panduan ini sudah tersusun dengan baik dan menjelaskan konsep Kurikulum Berbasis Cinta secara jelas.
Salah satu responden misalnya menuliskan, "Sudah tersusun dan dijelaskan secara baik, semoga dapat bermanfaat." Komentar ini menunjukkan bahwa panduan telah memenuhi harapan sebagian besar pengguna dalam hal struktur dan kejelasan isi.
Ada juga respons yang menyatakan bahwa panduan ini sangat relevan dengan kebutuhan madrasah. Seorang responden berpendapat, "Setuju karena menawarkan pendekatan yang relevan dengan kebutuhan pendidikan di madrasah."
Hal ini mengindikasikan bahwa konsep Kurikulum Berbasis Cinta dipandang selaras dengan tujuan pendidikan di lingkungan madrasah, yang berorientasi pada pembentukan karakter dan nilai-nilai moral peserta didik.
Hal ini juga menunjukkan bahwa ada penerimaan positif terhadap gagasan yang disampaikan dalam panduan ini.