Krjogja.com - SUBANG - Revitalisasi bangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Trituna di Subang, Jawa Barat, membawa perubahan signifikan terhadap semangat belajar peserta didik berkebutuhan khusus.
Ruang kelas yang kini lebih layak dan nyaman membuat siswa semakin termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
“Siswa sangat antusias. Mereka lebih fokus dan senang berada di kelas karena ruangannya kini bersih, terang, dan nyaman,” kata Kepala SLB Negeri Trituna, Subang Jawa Barat Lela Latifah, Senin (13/10/2025)
Baca Juga: Garrya Bianti Yogyakarta Terima Penghargaan One Michelin Key
Sebelum revitalisasi, sebagian ruang kelas mengalami kerusakan akibat atap lapuk dan kebocoran, yang sempat mengganggu kegiatan belajar, terutama saat musim hujan.
Bantuan revitalisasi senilai Rp390 juta dari Kemendikdasmen menghasilkan empat ruang kelas baru, satu ruang pembelajaran khusus, satu ruang administrasi, dan satu toilet yang lebih layak, dengan 60 persen tenaga kerja berasal dari warga sekitar.
“Sekarang anak-anak belajar di ruang yang bersih dan sejuk. Guru juga lebih bersemangat karena fasilitas sudah menunjang kegiatan belajar-mengajar,” tambah Lela.
Baca Juga: SMK Negeri atau Swasta Berhak Mendapat Bantuan Revitalisasi Pendidikan
Sekolah yang memiliki 146 siswa dari jenjang SD hingga SMA dan 22 tenaga pendidik ini juga menambahkan fasilitas aksesibilitas, termasuk tactile paving dan guiding block untuk siswa tunanetra.
“Ruang pembelajaran disesuaikan untuk berbagai kebutuhan khusus, seperti tunarungu, tunanetra, dan tunagrahita. Semua itu membantu anak-anak agar bisa belajar lebih mandiri,” kata Lela.
Kumuh dan banyak atap yang bocor hingga roboh adalah kondisi yang dialami oleh Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Trituna, Subang, Jawa Barat.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Siap Tanggung Biaya Keracunan MBG, Asal Peserta Aktif dan Bukan KLB
Padahal dengan menyandang predikat sekolah luar biasa seharusnya gedung sekolah itu dalam kondisi layak untuk dijadikan tempat belajar bagi siswa berkebutuhan khusus.
"Sebagian kelas memang sangat kumuh. Karena memang kemarin kena hujan juga Pak. Jadi banyak yang bocor. Sebagian atap plafonnya juga ada yang jatuh," kata Laela Latifah .