nasional

Jalur Gaza Membara, Ini Profil Ismail Haniyeh Pemimpin Militan Hamas

Selasa, 10 Oktober 2023 | 18:30 WIB
Ismail Haniyeh (veteranstoday.com)

Aktivitas politik Haniyeh menghadapi tantangan ketika ia ditangkap oleh otoritas Israel pada tahun 1988 dan kemudian pada tahun 1989. Pada tahun 1992, Israel mendeportasinya ke Lebanon selatan bersama dengan sekitar 400 anggota kelompok Islam lainnya. Namun, ia kembali ke Gaza pada tahun 1993 setelah penandatanganan Perjanjian Oslo antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Setelah kembali, Haniyeh tidak hanya aktif dalam politik, tetapi juga berkembang menjadi sosok penting dalam struktur kepemimpinan Hamas. Pada 1997, ia menjadi sekretaris pribadi Syekh Ahmed Yassin dan mempertahankan kepercayaan tersebut hingga akhir hayat Yassin.

Keduanya selalu menjadi target upaya pembunuhan Israel, salah satunya pada 2003, akan tetapi Syekh Yassin akhirnya tewas beberapa bulan kemudian dalam serangan udara Israel pada 2004.

 

Baca Juga: Warga Karanganyar Salat Istisqa Meminta Hujan

Puncak kariernya terjadi pada 2006 ketika Hamas berpartisipasi dalam pemilihan legislatif Palestina. Haniyeh memimpin daftar Hamas, dan kelompok ini memenangkan mayoritas kursi di parlemen.

Sebagai hasilnya, Haniyeh menjadi Perdana Menteri Otoritas Palestina. Pemerintahannya, bagaimanapun, menghadapi tekanan internasional dan blokade ekonomi karena sikap keras Israel dan banyak negara Barat terhadap kepemimpinan Hamas.

Pada 2007, setelah ketegangan berkepanjangan dan bentrokan bersenjata antara Hamas dan Fatah, Presiden Palestina Mahmoud Abbas membubarkan pemerintahan Haniyeh dan mengumumkan darurat di Tepi Barat.

Baca Juga: Sultan Angkat Bicara Soal Sampah Viral di Kotabaru

Haniyeh lalu membentuk pemerintahan Hamas di Jalur Gaza, di mana ia memimpin hingga hari ini. Meskipun terus menghadapi tekanan ekonomi dan kebijakan blokade dari Israel, Haniyeh mempertahankan kendali politik di Gaza.

Pada 2014, Haniyeh mengambil langkah signifikan dengan mengundurkan diri sebagai perdana menteri Hamas sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi antara Hamas di Gaza dan PLO di Tepi Barat.

Meskipun tidak lagi menjabat sebagai perdana menteri, Haniyeh tetap menjadi pemimpin utama Hamas di Jalur Gaza. Pada 2017, Yahya Sinwar menggantikan Haniyeh sebagai pemimpin di Gaza, sementara Haniyeh pindah ke peran kepala biro politik Hamas, menggantikan Khaled Meshaal.

Sejarah Hamas


Hamas (Harakat al-Muqawamah al-Islamiyyah) atau Gerakan Perlawanan Islam, adalah sebuah organisasi politik dan militan yang muncul di tengah-tengah konflik Israel-Palestina. Hamas berideologi Islam Ikhwanul Muslimin, sebuah gerakan serupa yang didirikan di Mesir pada 1920-an.

Sementara itu, Hamas didirikan pada akhir 1987 atau selama periode yang dikenal sebagai Intifada Pertama, yang merupakan pemberontakan rakyat Palestina melawan pendudukan Israel. Di sisi lain, faksi-faksi Islam mulai berperan secara signifikan, dan Hamas muncul sebagai salah satu entitas utama.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB