Jalur Gaza Membara, Ini Profil Ismail Haniyeh Pemimpin Militan Hamas

Photo Author
- Selasa, 10 Oktober 2023 | 18:30 WIB
Ismail Haniyeh (veteranstoday.com)
Ismail Haniyeh (veteranstoday.com)

Pemimpin awal Hamas adalah Sheikh Ahmed Yassin, seorang ulama dan aktivis Palestina yang memainkan peran kunci dalam mendirikan organisasi ini. Fokus awal Hamas adalah pada pendidikan, kesejahteraan sosial, dan pemberdayaan komunitas Muslim.

Mulanya Hamas imendirikan sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga amal, memberikan bantuan kepada keluarga yang terkena dampak konflik, dan memberikan pelayanan sosial lainnya. Sehingga memperoleh dukungan dari sebagian besar rakyat Palestina, terutama di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Buat Jaket Keselamatan Pengendara Motor, Punya Kantong Udara Lindungi Kecelakaan

Penting untuk dicatat Hamas juga mengemban peran sosial dan politik, itu juga memiliki sayap militer yang bertanggung jawab atas berbagai serangan terhadap Israel. Oleh sebab itu sejumlah negara Barat dan Israel menganggap Hamas dianggap sebagai organisasi teroris.

Pada 1993, dalam konteks Perjanjian Oslo antara PLO dan Israel, Hamas mengecam perjanjian tersebut dan tetap melanjutkan serangan terhadap Israel. Selama periode ini, terjadi serangkaian serangan bom bunuh diri di wilayah Israel oleh anggota Hamas.

Pada 2006, Hamas memenangkan mayoritas kursi dalam pemilihan legislatif Palestina. Kemenangan ini mengejutkan banyak pihak, dan dampaknya menciptakan ketegangan besar di antara faksi-faksi Palestina, terutama dengan Fatah yang memimpin PLO. Sebagai hasilnya, Gaza menjadi pusat konflik antara Hamas dan Fatah.

Ketegangan antara kedua faksi mencapai puncaknya pada tahun 2007 ketika Hamas merebut kendali atas jalur Gaza setelah pertempuran bersenjata yang berkepanjangan. Presiden Palestina Mahmoud Abbas membubarkan pemerintahan bersama dan membentuk pemerintahan baru di Tepi Barat yang diakui oleh banyak negara. Sejak saat itu, Gaza dikepung oleh Israel dan Mesir untuk mencegah penyelundupan senjata ke wilayah tersebut.

Baca Juga: Pangdam Cendrawasih Tegaskan Netralitas TNI AD Pada Pemilu

Blokade ini telah memberikan dampak serius terhadap kehidupan sehari-hari penduduk Gaza, menciptakan kondisi kemanusiaan yang sulit. Hamas terus mempertahankan kendali di Gaza, sementara Fatah memerintah di Tepi Barat. Upaya rekonsiliasi antara kedua faksi selalu dilakukan, tetapi dengan hasil yang terbatas.

Dalam beberapa dekade terakhir, konflik antara Israel dan Hamas melibatkan serangkaian operasi militer, termasuk Operasi Gegana Musim Panas pada 2014, yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan besar di Gaza. Setiap kali terjadi eskalasi kekerasan, upaya mediasi internasional dilakukan untuk mencapai gencatan senjata dan menyelesaikan konflik. Namun, hingga saat ini, solusi berkelanjutan untuk konflik ini tetap menjadi tantangan yang belum terpecahkan dan terbaru dimulai akhir pekan ini eskalasi konflik Hamas dan Israel semakin memuncak. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X