Krjogja.com - YOGYA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY terus berupaya mendorong dan menyemangati atlet-atletnya yang akan tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024 untuk bisa meraih medali emas.
Selain menggelar program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda), induk organisasi olahraga prestasi di DIY ini juga mengusulkan peningkatan besaran bonus bagi peraih prestasi di PON mendatang.
Ketua Umum (Ketum) KONI DIY, Prof Dr Djoko Pekik Irianto MKes AIFO kepada wartawan di Yogya, Senin (4/3/2024) menjelaskan, saat ini KONI DIY sedang mengajukan usulan besaran nominal bonus bagi anggota kontingen DIY yang meraih prestasi di PON mendatang.
Baca Juga: Grebeg Apem Kampung Tahunan, Menuju Kelurahan Budaya
"Yang jelas, kami usulkan kepada Pemda DIY terkait bonus bagi atlet, pelatih yang nantinya meraih medali pada PON itu besarannya naik dibandingkan dengan bonus yang di Papua lalu," jelasnya.
Pada PON XX Papua 2021 lalu, atlet-atlet berprestasi asal DIY mendapatkan bonus sebesar Rp 200 juta untuk peraih medali emas nomor perorangan, Rp 100 juta untuk peraih medali perak perorangan, dan Rp 50 juta untuk peraih medali perunggu perorangan.
"Nah, untuk bonus PON Aceh-Sumut besok, kami kemarin sudah selesai merumuskan bersama tim Satgas, dan kami usulkan ada kenaikan," terangnya.
Baca Juga: Kalah Dua Kali di Jakarta, Bima Perkasa Alihkan Fokus Derby Mataram
Dijelaskan Djoko Pekik, dari hasil pembahasan bersama tim Satgas Puslatda KONI DIY, besaran bonus yang diusulkan kepada Pemda DIY yakni, untuk peraih medali emas nomor perorangan sebesar minimal Rp 250 juta, untuk medali perak Rp 125 Juta dan peraih medali perunggu Rp 60 juta.
"Ini besaran yang kami usulkan, jika Pemda DIY akan memberikan lebih jelas akan sangat menggembirakan. Tapi kalau kondisi kurang memungkinkan, minimal besaran bonusnya sama seperti PON Papua," jelas Djoko.
Jika atlet-atlet berprestasi peraih medali dari nomor perorangan besarannya sudah diusulkan, terkait besaran bonus bagi atlet yang turun di nomor ganda, atau cabor beregu, guru besar FIKK UNY ini menjelaskan, nantinya akan menggunakan skema/rumus lain, namun nominalnya juga lebih tinggi dibanding PON 2021.
Baca Juga: Halaman Polda DIY akan 'Disulap' Jadi Pasar Kangen Pada 7 - 9 Maret 2024
"Semoga dengan usulan ini, kami bisa mendorong agar semua atlet kami berlatih maksimal demi meraih medali emas di PON mendatang," tegasnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Djoko Pekik menjelaskan, belajar dari pengalaman pemberian bonus PON Papua lalu dimana bonus untuk pelatih sangat minim, dalam pengusulan bonus tahun ini KONI DIY melakukan perubahan dan penambahan besaran.