KRjogja.com - SLEMAN - KONI Kabupaten Sleman menggelar Raker bertema Sembada Menuju Prestasi di Hotel UNY, Sabtu (2/3/2024). Beberapa hal dibahas, terutama evaluasi 2023 dan program pembinaan olahraga sepanjang 2024 di Kabupaten Sleman.
Ketua KONI Sleman, dr Joko Hastaryo mengatakan pihaknya kini mengalihkan fokus untuk persiapan Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2025 di Kabupaten Gunungkidul. Sembari menanti hasil PON pada September mendatang, KONI Sleman akan terus mempersiapkan atlet untuk mencatat kemenangan keempat tahun depan.
"Kami akan mempersiapkan diri lebih baik dengan harapan bisa menjadi juara umum pada Porda 2025 mendatang. Kami juga akan terus melakukan pembinaan olahraga dengan lebih maksimal," ungkapnya.
Sementara, Ketua KONI DIY, Prof Djoko Pekik Irianto, melempar apresiasi pembinaan olahraga di Sleman 2023 yang mengalami dinamika positif, berkontribusi untuk DIY. Djoko menyebut pada babak kualifikasi PON dengan 1400 atlet dan akhirnya lolos 442 atlet dari 48 cabor, ada 154 atlet dari Sleman yang ikut di dalamnya.
"Jumlahnya sekitar 35 persen. Pelatih juga ada 51 atau 40 persen dari Sleman. Ini kerja bagus dari KONI Sleman. Kami awalnya target 250 atlet lolos tapi akhirnya lebih banyak lagi. Di PON Papua 136 atlet dari 24 cabor. Ini catatan bahwa menjadi kontingen terbesar DIY selama ikut PON, total 700 atlet kontingen," ungkap Djoko Pekik.
Baca Juga: Fanny Soegiarto, Vokalis Cantik Pelantun Lagu 'Asmalibrasi' Resmi Umumkan Keluar Dari Band Soegi Bornean
Di depan pengurus dan anggota KONI Sleman, Djoko juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengusulkan kenaikan bonus peraih medali pada ajang PON Aceh-Sumut mendatang. Paling tidak peraih emas bisa mendapatkan Rp 250 juta termasuk pelatih yang mendapat bonus 50 persen dari atletnya.
"Mudah-mudahan disetujui oleh Pemda DIY karena kami ingin masuk 10 besar dengan minimal meraih 16 medali emas. Untuk menyemangati, ya salah satunya kita minta bonus peraih medali ditambah," lanjutnya.
KONI DIY menurut Djoko juga tak henti mengingatkan untuk memberikan perhatian pada purna atlet yang belum baik kehidupannya. KONI harus hadir untuk memastikan bahwa mantan-mantan atlet memiliki kehidupan yang baik di sisa masa hidupnya.
"Purna atlet juga harus dipikirkan, berdasar data yang ada, 22 persen jadi pelatih, 36 persen pengusaha olahraga, usaha lain 20 persen dan yang terlunta-lunta ada 17 persen. Ini yang harus kita perhatikan bersama," tandasnya.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, turut berharap agar olahraga di Kabupaten Sleman semakin baik ke depan. Danang berharap Sleman bisa berprestasi di ajang Porda 2025 mendatang dan meraih gelar juara umum keempat kalinya.
"Tentu tak bisa jika hanya andalkan organisasi, tapi semua harus gotong royong. Kita persiapkan Porda di Gunungkidul, semoga bisa meraih juara lagi," pungkas Danang. (Fxh)