Krjogja.com - SLEMAN - Hasil riset yang dilakukan di seluruh perguruan tinggi di Indonesia saat ini diminta agar harus bisa bermanfaat bagi masyarakat. Dengan dapat bermanfaat bagi masyarakat, maka hasil riset akan benar-benar mewujudkan tujuan utamanya, yakni melindungi, mencerdaskan, mensejahterakan, keadilan dan perdamaian di dunia.
Hal tersebut disampaikan Direktur Riset Teknologi dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Dikti Ristek, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Prof. M. Faiz Syuaib dalam kegiatan Seminar dan Penghargaan DRPM Award 2023 yang diselenggarakan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) UNY di Hotel UNY, Selasa (16/5/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Faiz Syuaib memaparkan bahwa, tolok ukur pengabdian pada masyarakat adalah teknologi hasil riset yang di delivery ke masyarakat, diterima dan digunakan masyarakat sesuai yang dibutuhkan serta kemanfaatannya bagi masyarakat. Untuk itu dirinya berharap agar para dosen LPTK membuat riset yang terkait dengan pendidikan dan kebudayaan karena zaman berubah sangat cepat.
[crosslink_1]
Sehingga LPTK tidak hanya mencetak guru tapi juga bagaimana metodologi mengajar, konten mengajar dan bagaimana merespon teknologi. Tujuan riset adalah memaksimalkan yang kita miliki untuk bisa dimanfaatkan demi tujuan bersama, yaitu melindungi, mencerdaskan, mensejahterakan, keadilan dan perdamaian.
Sehingga hasil riset harus kembali pada penggunanya yaitu masyarakat umum serta dunia usaha/dunia industri dimana perguruan tinggi punya posisi yang signifikan.
Dosen IPB tersebut menekankan bahwa pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil riset di perguruan tinggi di masyarakat yang merupakan kegiatan kolaboratif.
“Di Indonesia kita punya tridharma perguruan tinggi yang hebat, karena sumber daya manusia yang dihasilkan harus melakukan riset dengan teknologi dan hasilnya dikembalikan pada masyarakat,” tuturnya.
Lebih lanjut Doktor dari Tokyo University of Agriculture and Technology Jepang ini menambahkan, yang perlu disusun saat ini adalah rencana dan cara mencapai tujuan, bukan tujuannya yang diubah dimana untuk membangun tidak bisa sendiri-sendiri. Maka pihaknya saat ini memiliki tagline sinergi dan kolaborasi.
"Sesuatu yang terserak apabila disinergikan dengan tujuan sama maka akan membentuk kekuatan yang terkonsolidasi. Kolaborasi berarti mengerjakan sesuatu secara bersama," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Faiz menambahkan bahwa Indonesia adalah tempat riset yang tidak ada putusnya di dunia saking banyaknya bahan untuk diteliti.
“Ada delapan bidang fokus riset yaitu pangan, energi terbarukan, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan keamanan, kemaritiman, sosial humaniora pendidikan seni budaya dan lainnya,” katanya.
Sementara itu Rektor UNY, Prof Dr Sumaryanto MKes AIFO mengatakan, saat ini UNY secara bertahap mengapresiasi kinerja penelitian, termasuk di dalamnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Karena itu, sebagian anggaran UNY, saat ini banyak ditujukan untuk peningkatan sumber daya manusia.
"Baik itu untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Baik itu yang penelitian yang dilakukan guru besar, pimpinan dan sekretaris jurusan," jelasnya.