Kolaborasi Ciptakan Pendidikan Vokasi yang Adaptif dan Berkelanjutan

Photo Author
- Kamis, 9 Maret 2023 | 00:43 WIB
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, saat membuka acara Unite for Education (UFE) Sustainability Forum ke-12.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, saat membuka acara Unite for Education (UFE) Sustainability Forum ke-12.

Krjogja.com - JAKARTA - Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu kekuatan besar ekonomi dunia di masa depan. Melalui Merdeka Belajar, transformasi pendidikan vokasi dimaksudkan untuk menciptakan ekosistem pendidikan vokasi yang kolaboratif dan berkelanjutan sehingga menghadirkan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.


Pemerintah memberikan perhatian besar terhadap penguatan pendidikan vokasi. Hal ini ditunjukkan dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi yang semakin mengakselerasi sinergi berbagai pemangku kepentingan pendidikan vokasi sehingga semakin menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi.


“Revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi merupakan upaya dalam rangka pembenahan pendidikan vokasi yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi,” disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, saat membuka acara Unite for Education (UFE) Sustainability Forum ke-12 “The Future of Vocational Education and Inclusivity” di Jakarta, Selasa (7/3/2023).


Melalui Merdeka Belajar, lanjut Nadiem, Kemendikbudristek terus berupaya mendorong penguatan kelembagaan satuan pendidikan vokasi. Dua program unggulan yang khusus disiapkan untuk transformasi pendidikan vokasi, yakni SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi.


Berbagai terobosan Merdeka Belajar pada pendidikan vokasi tersebut dinilai telah berhasil menjembatani lulusan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia industri. Berbagai bentuk kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan dunia industri juga terus terwujud dan semakin erat dari waktu ke waktu.


Hal tersebut setidaknya dapat dilihat dari terus meningkatnya partisipasi industri terhadap program-program vokasi yang diluncurkan kementerian dari tahun ke tahun. Dukungan dari industri bagi SMK maupun perguruan tinggi vokasi diberikan dalam skema pemadanan yang jumlahnya terus meningkat.


“Dari survei yang kami lakukan kepada 708 industri mitra pendidikan vokasi, tingkat kepuasan mitra industri pada pendidikan vokasi saat ini mencapai skor 3,46 dari skala 4,” ujar Nadiem.


[crosslink_1]


Kepercayaan dari pihak industri tersebut, diakui Mendikbudristek, menjadi modal penting untuk semakin mematangkan upaya kita mewujudkan lulusan vokasi sebagai SDM yang unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.


“Saat ini, setidaknya sepertiga (30 persen) dari jumlah siswa SMK di seluruh Indonesia telah merasakan manfaat dari program SMK Pusat Keunggulan,” kata Nadiem.


Sebanyak 373 SMK dari sekitar 1.400 SMK Pusat Keunggulan telah mulai mengimplementasikan Skema Pemadanan Dukungan yang melibatkan 349 industri mitra. “Jumlah investasi industri yang dihasilkan dari program ini mencapai lebih dari 400 miliar,” ungkap Nadiem.


Selain program SMK Pusat Keunggulan, keterlibatan industri pada program dana padanan (matching fund) di perguruan tinggi vokasi juga mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. "Pada tahun 2021, jumlah total dana kolaborasi yang direkomendasikan adalah senilai Rp 65 miliar. Kemudian pada tahun 2022 nilai tersebut meningkat menjadi Rp 133 miliar," tutur Mendikbudristek.


Perluas Akses dan Inklusivitas


Kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dan industri maupun berbagai stakeholder lainnya tidak hanya berdampak pada penguatan lembaga pendidikan vokasi, tetapi juga aksesibilitas dan inklusivitas pendidikan vokasi. Dengan demikian seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dapat mengembangkan bakat dan potensi sesuai dengan minatnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X