CILACAP, KRJOGJA.com - Banyaknya limbah abu kayu bekas pembakaran yang tidak terpakai membuat sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) memanfaatkannya. Mereka memanfaatkannya untuk membuat media tanam dan pupuk organik.
"Kami melihat banyak limbah abu kayu dari usaha UMKM kerupuk. Kami berpikir pemanfaatan limbah abu kayu sangat bermanfaat bagi pabrik kerupuk tersebut dan masyarakat sekitar agar limbah tidak terbuang dan mencemari lingkungan," kata kata Ketua Kelompok Kuliah Kerja Nyata Alternatif 4 Cilacap, Rizky Guntarto (21 tahun) dalam keterangan persnya yang diterima KRjogja.com, Sabtu (8/8/2020).
KKN Alternatif sendiri merupakan program  dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP 2020 yang berfokus pada program unggulan UMKM yang terdampak covid-19. Sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) adalah Hermin Endratno.
Menurut Rizky, setelah tim KKN melakukan observasi, maka yang dilakukan adalah memanfaatkan limbah abu tersebut menjadi media tanam dan pupuk organik untuk tanaman bawang merah. Lokasi KKN Alternatif di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kerupuk Anugrah Idaman, Desa Ciawitali RT 04 RW 07 Gandrungmangu, Cilacap.
Lebih lanjut Rizky mengatakan 7 anggota KKN kemudian memberikan edukasi kepada 13 peserta yang terdiri dari pemilik maupun karyawan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir penumpukan limbah dan supaya lebih bermanfaat serta memberikan edukasi kepada karyawan dan pemilik pabrik mengenai apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan pupuk organik.
Proses pemberian materi meliputi pengolahan campuran abu kayu, kotoran kambing, dan tanah. Sebagai wadah untuk menanam menggunakan tempat sampah. "Kami menggunakan tempat sampah untuk menunjukan bahwa menanam bisa menggunakan tempat apa saja, termasuk tempat sampah bekas," kata Rizky.
Bibit bawang merah atau bawang daun kemudian di letakan di lubang-lubang tempat sampah. Selanjutnya di bagian tengah diletakan botol bekas minuman yang dilubangi. Tujuannya saat menyiram, air bisa merata. Media tanam dan pupuk organik kemudian dimasukan ke tempat sampah. Di bagian atas kembali diletakan bibit bawang daun.
Dikatakan Rizky, dalam melaksanakan kegiatan KKN ia dan timnya tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk meminimalisir penyebaran covid-19. "Kami berharap program ini bisa membuat karyawan dapat mengolah limbah abu kayu sendiri sehingga nantinya akan tergerak untuk mengurangi penumpukan limbah dan memanfaatkan limbah abu kayu yang ada," tambah Sekretaris KKN Cilacap 04, Windy Astuti (21).
Pemilik usaha Kerupuk Idaman, Edi (45) mengatakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN sangat bagus dan bisa memberikan ide memanfaatkan limbah hasil pembakaran jadi media tanam dan pupuk organik. (*)