Menempa KKN dalam Perjalanan Panjang
Bicara tentang KKN UGM tidak bisa lepas dari hadirnya Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM). Saat itu, sekitar tahun 1951-1962 UGM mengirimkan mahasiswa sukarelawan untuk mengajar dan mendirikan sekolah menengah atas di luar Jawa. Ada 1.218 mahasiswa terlibat dan 109 sekolah menengah atas berhasil di pulau-pulau di luar Jawa.
Saat ini KKN PPM UGM sudah hampir merata dilaksanakan di semua propinsi di Indonesia. KKN yang melibatkan lintas disiplin ilmu ini pun telah berubah paradigmanya dari Development (Pembangunan) ke Empowerment (Pemberdayaan).
Dalam perjalanannya KKN UGM terus berkembang pesat di berbagai program sehingga diakui dunia. Beberapa perguruan tinggi di luar negeri banyak pula yang ingin mengadopsi dari program yang ada. Beberapa perguruan tinggi di luar negeri yang tertarik dengan program KKN-PPM UGM dan berencana mengadopsi, antara lain Adger Collage University (Norwegia), Hanseo University dan Seoul Women University (Korea Selatan), Hiroshima Economic University dan Kyushu University (Jepang). Ini sekaligus mempertegas UGM sebagai kampus kerakyatan yang “Locally rooted, Globally Respectedâ€.(Humas UGM)