Selain itu Ied juga menambahkan bahwa perempuan memang harus meningkatkan kapasitas diri dan networking agar mampu diperhitungkan dan menjadi leader di perguruan tinggi masing-masing.
Seminar Gender ini juga merupakan ajang networking bagi alumni DAAD dalam merintis karir manajerial terutama dalam kepemimpinan di perguruan tinggi masing-masing. Dengan demikian upaya yang harus dilakukan adalah penguatan isu gender melalui training, serta workshop dalam kepemimpinan perempuan sehingga terwujud Sense of Gender Equality Awareness untuk para perempuan dan laki-laki serta kepemimpinan di perguruan tinggi yang lebih mendekati gender-responsive leadership.
Guna mewujudkan kesadaran gender ini, dibutuhkan lingkungan di mana kepemimpinan perempuan bisa diterima diantara para laki-laki, karena pada dasarnya baik perempuan ataupun laki-laki keduanya memilki kesempatan yang sama. Untuk itu diperlukan kebijakan gender-responsif leadership yang diterapkan pada perguruan tinggi di Indonesia. (*)