KRjogja.com - JAKARTA - Badan Koordinasi Taman Kanak-Kanak Islam - Dewan Masjid Indonesia (BKTKI-DMI) mendorong semua pihak untuk berperan aktif dalam mendukungpendidikan anak usia dini berbasis nilai-nilai Islam. Demikian ungkap Ketua Umum BKTKI, Dr. Hj. Chandrawaty di Jakarta, Senin (28/10/2024).
BKTKI merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang berfokus di bidang pendidikan anak usia dini (PAUD) dan telah berdiri sejak 1979. Sebagai organisasi otonom Dewan Masjid Indonesia (DMI), BKTKI memiliki perwakilan di 26 provinsi dan 260 kabupaten/kota. Selama ini, BKTKI aktif dalam pembinaan lembaga PAUD berbasis masjid, termasuk Kelompok Bermain Islam, Taman Kanak-Kanak Islam, TPQ, dan Taman Penitipan Anak (TPA).
Acara pelantikan ini mengusung tema "Kontribusi BKTKI DMI pada Program PAUD Berbasis Masjid untuk Indonesia Emas." Tema ini mencerminkan komitmen BKTKI DMI untuk berperan aktif dalam pengembangan PAUD berbasis masjid dan tanah air Indonesia tercinta .
Pengurus PP BKTKI-DMI Periode 2024-2029 di lantik oleh Ketua Umum PP DMI, DR. H. M. Jusuf Kalla.
Acara ini juga dihadiri oleh :
1. Sekjen DMI, Bapak Imam Addaruqutni
2. Bapak Jimly Asshiddiqie, sebagai Narasumber pengajian
3. Bapak Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, serta kurang lebih 100 orang pengurus dan anggota BKTKI dan DMI dari berbagai wilayah di Indonesia melalui virtual zoom.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memegang peran penting dalam membentuk fondasi perkembangan kognitif, emosional, sosial, dan spiritual anak-anak di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung pendidikan berbasis nilai-nilai Islam sejak dini, Badan Koordinasi Taman Kanak-Kanak Islam Indonesia (BKTKI) hadir sebagai lembaga yang berperan penting dalam mengkoordinasikan, mengembangkan, dan memperkuat jaringan Taman Kanak-Kanak Islam di seluruh Indonesia.
Sejak didirikan, BKTKI telah berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini, khususnya di lingkungan pendidikan berbasis masjid. BKTKI bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter Islam, akhlak mulia, serta keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama, meliputi :
1. Penguatan Nilai-Nilai Keislaman Sejak Dini
BKTKI berperan aktif dalam memberikan pendidikanberbasis masjid kepada anak-anak di masa-masa kritisperkembangan mereka. Pendidikan ini meliputi pengajaranmoral, etika, serta pemahaman dasar tentang ajaran agama Islam, yang menjadi pondasi penting bagi karakter anak di masa depan.
2. Koordinasi Lembaga PAUD Islam di Seluruh Indonesia.
Dengan adanya BKTKI, berbagai Taman Kanak-Kanak Islam berbasis masjid di Indonesia dapat berkolaborasilebih baik dalam menciptakan standar pendidikan yang seragam dan berkualitas tinggi. BKTKI juga menjadiplatform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di antara pengajar dan pengelola lembaga pendidikan.
3. Peningkatan Kualitas Guru PAUD Berbasis masjid.
BKTKI berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi para pendidik melalui pelatihan dan seminar yang berkelanjutan. Guru-guru PAUD di bawah koordinasi BKTKI dibekalidengan kemampuan pedagogis yang baik serta pemahamanmendalam tentang ajaran Islam, sehingga mampu mendidikanak-anak dengan metode yang sesuai dengan perkembangan mereka.
4. Pembentukan Generasi Islami yang Berkarakter sejak usiadini.
Melalui kurikulum yang dirancang khusus dan lingkunganbelajar yang kondusif, BKTKI membantu membentukgenerasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter, berakhlak mulia, dan memiliki rasa tanggung jawab sosial sesuai dengan ajaran Islam.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
BKTKI mendapat dukungan penuh dari pemerintah, khususnyadari Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, dalamupaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan Islam di usiadini. Selain itu, peran aktif masyarakat, terutama orang tua, sangat penting dalam mendukung kegiatan yang diinisiasi olehBKTKI.
Ketua Umum BKTKI, Dr. Hj. Chandrawaty, menyatakan, “Kami yakin bahwa dengan sinergi yang baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, serta masyarakat, kita dapat membangungenerasi emas yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapijuga memiliki integritas moral dan spiritual yang kuat. Pendidikan anak usia dini berbasis masjid merupakan investasijangka panjang bagi masa depan bangsa.” Sementar Yusuf Kala, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, mengharapkan adanya pendidikan disiplin yang dilakukan sejak usia dini dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia di masa depan.
Program kerja nasional untuk periode 2024-2029 akan berfokuspada penguatan pendidikan Islam sejak usia dini; maksimalisasiperan masjid dalam pendidikan TK islam; peningkatan kualitastenaga pendidik dan sarana pendidikan; kolaborasi dengan pemerintah, masyarakat dan stakeholder terkait; serta integrasiteknologi dalam pembelajaran.