Krjogja.com -SLEMAN - BPMP DIY mengawal implementasi program digitalisasi pendidikan melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemanfaatan Rumah Pendidikan dan Pengembangan Konten Pembelajaran pada Satuan Pendidikan, Selasa (12/8/2025).
Kegiatan ini bertujuan membekali guru agar mampu memanfaatkan platform Rumah Pendidikan secara optimal sekaligus mengembangkan konten pembelajaran yang menarik dan kontekstual.
Rumah Pendidikan adalah wadah digital yang menyediakan beragam sumber belajar, praktik baik, serta media pembelajaran yang dapat diakses secara terbuka.
Pemanfaatan platform ini diharapkan memperkuat transformasi digital di sekolah dan mendukung digitalisasi pembelajaran yang merata.
Baca Juga: Satu Dekade BRI Singapore Branch Dorong Konektivitas Ekonomi Indonesia di Jantung Keuangan Asia
Mewakili Kepala BPMP DIY, Kasubbag Umum Retno Wijayanti menegaskan bahwa penguasaan teknologi informasi menjadi sangat strategis dalam mewujudkan SDM berkualitas.
“Mari kita eksplorasi super platform Rumah Pendidikan, karena ini aplikasi yang komplit bagi semua warga pendidikan,” ajak Retno. Ia juga mengingatkan pentingnya mengimbaskan keterampilan ini ke sekolah lain agar efeknya meluas seperti bola salju. “Rumah Pendidikan membuat akses pendidikan lebih merata,” imbuhnya.
Katimja SMP BPMP DIY, Wendhie Prayitno, membuka materi dengan memaparkan Kebijakan Digitalisasi Pembelajaran.
Ia mengungkapkan, berdasarkan Rapor Pendidikan, masih ada kebutuhan besar dalam pemanfaatan teknologi dan integrasi berbagai platform pembelajaran oleh pendidik.
Sebanyak 40 peserta eksternal yang terdiri dari pengurus KKKS, MKKS, guru mata pelajaran, dan guru TIK jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK di DIY mengikuti kegiatan ini. Narasumber inti yang dihadirkan adalah Kapten Akun belajar.id DIY, Yuli Nestiyarum, serta Co Kapten Akun belajar.id Kulon Progo, Afandi Nurhidayat.
Peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga praktik langsung mengeksplorasi fitur Rumah Pendidikan dan membuat model konten pembelajaran interaktif.
Melalui bimtek ini, BPMP DIY berharap guru-guru mampu menghasilkan konten pembelajaran yang informatif, interaktif, dan mampu memotivasi siswa. Dengan demikian akan terbentuk ekosistem pendidikan yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing di Daerah Istimewa Yogyakarta.(*)
