Mendikdasmen Jelaskan Upaya Pemerintah dalam Mendukung Wajar 1 Tahun Prasekolah

Photo Author
- Minggu, 21 Desember 2025 | 13:40 WIB
Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (20/12). (Rini Suryati)
Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (20/12). (Rini Suryati)

Krjoga.com - KUNINGAN – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan program Wajib Belajar (Wajar) 1 Tahun Prasekolah dapat berjalan dengan dua fokus utama yaitu pendirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di setiap desa dan peningkatan kualitas guru PAUD.

“Kami berkomitmen dalam rangka membangun sumber daya manusia yang unggul kita memang harus memperkuat Pendidikan Anak Usia Dini dan itu kami lakukan tidak hanya untuk menambah jumlah TK, tapi jumlah meningkatkan kualitas guru-guru Taman Kanak-Kanak,” tutur Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (20/12).

Baca Juga: Mendiktisaintek: Sains dan Teknologi Harus Menjawab Persoalan Nyata Masyarakat

Program "Satu Desa Satu PAUD" adalah gerakan nasional untuk memastikan setiap desa di Indonesia memiliki minimal satu Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berkualitas, sebagai upaya pemerataan akses pendidikan dini, pencegahan stunting, pengembangan karakter anak, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia emas, dengan dukungan peran aktif pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat desa, menggunakan dana desa untuk sarana prasarana, pelatihan guru, dan operasional. “Wajar 13 tahun dimulai dari TK dan target kami 1 desa minimal 1 TK,” tekan Mu`ti.

“Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengenyam pendidikan di PAUD/TK, memiliki rasa percaya diri dan kesiapan diri yang lebih tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan dasar,” sambungnya seraya berkeyakinan bahwa pada jenjang PAUD/TK, anak-anak mengalami usia emas baik secara jasmani maupun rohani yang akan menentukan masa depan mereka.

Revitalisasi Satuan Pendidikan
Tahun ini secara nasional pemerintah mengalokasikan anggaran revitalisasi satuan pendidikan, baik untuk renovasi maupun pendirian sekolah baru, sebesar Rp16,9 triliun untuk 16.175 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. “Alhamdulillah, progresnya telah mencapai 99 persen dan sebagian besar sudah selesai 100 persen,” ucapnya.

Dalam tinjauan Kemendikdasmen ke lapangan sebagaimana yang dilakukan pada Sabtu (20/12), Mendikdasmen turun untuk memastikan penyelesaian bangunan revitalisasi. Sebagaimana yang dilakukannya di Kabupaten Kuningan saat meresmikan TK Labschool yang berlokasi di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Kuningan.

Baca Juga: 6 Area Yang Banyak Kontrakan di Yogyakarta, Dekat Kampus dan Fasilitas Umum

“Tahun ini, kami akan melakukan revitalisasi untuk sekitar 71 ribu satuan pendidikan. Data ini akan diverifikasi dan divalidasi untuk dianggarkan di tahun 2026 tapi prioritas kami adalah sekolah-sekolah yang terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat,” jelas Mendikdasmen lebih lanjut.

Partisipasi Semesta Dukung Kesuksesan Wajar 1 Tahun Prasekolah
Direktur PAUD, Nia Nurhasanah menyoroti partisipasi semesta dalam menyokong Indonesia Emas 2045. Menurutnya, fondasi dalam mewujudkan visi Pendidikan Bermutu untuk Semua adalah PAUD yang merupakan fase pembangunan bangsa yang paling krusial.

Adapun tiga strategi utama implementasi Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah yakni 1) perluasan akses melalui pembangunan Unit Sekolah Baru, Ruang Kelas Baru, PAUD–SD Satu Atap, dan penegerian PAUD; 2) peningkatan mutu melalui akreditasi, penguatan kualitas pembelajaran, dan pemenuhan PAUD Holistik Integratif; serta 3) peningkatan tata kelola melalui regulasi, kelembagaan, dan dukungan anggaran. “Kunci keberhasilan seluruh program prioritas Kemendikdasmen adalah Partisipasi Semesta, tuturnya.

Pada kesempatan ini, Rektor Universitas Muhammadiyah, Wawang Anwarudin, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Mendikdasmen dan menilai kehadiran pemerintah pusat ke daerah menjadi penguat sinergi dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Ditambahkan, Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar bahwa pendidikan bukanlah perkara membangun fisik gedung semata, melainkan investasi peradaban. Dian turut menyebut bahwa di kabupatennya, pendidikan diterapkan dengan membangun nilai luhur yang selaras dengan karakteristik lokal, seperti Kurikulum Muatan Lokal Gunung Ciremai di mana anak-anak ditanamkan untuk mengenal dan mencintai lingkungan sejak dini.

Selanjutnya, Anggota Komisi X, Rokhmat Ardiyan, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan khususnya di Kabupaten Kuningan yang telah bersama-sama mengembangkan sektor pendidikan hingga ekonomi. Sebab, tanpa sinergisitas yang baik antara pusat dan daerah, maka kebijakan pemerintah dalam membangun peradaban, mustahil bisa mencapai hasil yang baik.

Tahun 2026, PIP Dialokasikan bagi Murid TK
Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat pendidikan anak usia dini melalui kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun yang dimulai dari taman kanak-kanak. Dukungan tidak hanya diberikan dalam bentuk sarana prasarana, tetapi juga bantuan langsung kepada peserta didik berupa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk jenjang TK.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X