pendidikan

Wagub DIY KGPAA Paku Alam: Pendidikan Perlu Tanamkan Soft Skill pada Peserta Didik

Rabu, 4 September 2024 | 22:00 WIB
Drs HA Hafidh Asrom MM melakukan silaturahmi dengan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) KGPAA Paku Alam X di Gedhong Pare Anom.


KRjogja.com - YOGYA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Drs HA Hafidh Asrom MM melakukan silaturahmi dengan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) KGPAA Paku Alam X di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (3/9/2024). Pada pertemuan tersebut Hafidh Asrom menyampaikan pamit karena masa jabatannya sebagai anggota DPD RI asal DIY akan selesai pada akhir September 2024 ini.

“Kami datang untuk memohon pamit. Kalau ada salah kami juga mohon untuk dimaafkan. Meski nantinya tidak lagi mengabdi sebagai anggota DPD, tapi kami akan terus melanjutkan pengabdian, utamanya di dunia pendidikan,” ujar Hafidh Asrom.

Dalam kesempatan itu Hafidh Asrom menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X yang telah banyak men-support lembaga pendidikan yang dimilikinya yaitu Sekolah Islam Al Azhar Yogyakarta dan kini telah menjadi Al Azhar Yogyakarta World Schools.

Menurutnya, pengabdian dalam bidang pendidikan dikembangkannya dengan mengusung nilai-nilai keistimewaan DIY di sekolah-sekolah Al Azhar Yogyakarta. Diharapkan melalui Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) akan banyak melahirkan generasi pemimpin dunia, namun tetap memiliki dasar-dasar agama dan budaya yang kuat.

Baca Juga: Moon Chang Jin Ceritakan Proses Evaluasi PSS di Jeda Internasional

Guna mewujudkan generasi pemimpin dunia, lanjut Hafidh, pihaknya telah bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat yaitu Northern Illinois University (NIU) untuk membantu memberikan pengetahuan terkait standar pendidikan internasional.

“Kami punya keinginan, sekolah dengan standar pendidikan internasional yang mempersiapkan peserta didiknya untuk bersekolah lanjutan di luar negeri, juga memberikan dasar pendidikan agama Islam. Kami lihat, masih sangat sedikit sekolah internasional yang berbasis kurikulum agama Islam,” kata Hafidh Asrom.

Penanaman Nilai-Nilai

Sementara itu Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyampaikan pesan agar pendidikan yang dirumuskan perlu selalu menyertakan penanaman nilai-nilai atau soft skill pada peserta didik. Sebab, menurut Sri Paduka, hal tersebut yang masih saja kurang dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini.

“Anak-anak kita zaman sekarang, tidak perlu diragukan lagi kemampuan hard skill-nya. Tapi sayangnya tidak semua memiliki kemampuan soft skill yang memadai. Nilai-nilai inilah yang perlu diajarkan juga lewat pendidikan, termasuk nilai budaya,” ujar Sri Paduka.

Baca Juga: Anyaman Serat dari Yogya Ikut Meriahkan Hari Pelanggan Nasional, Bermekaran di Negeri Sakura

Pesan tersebut juga ditujukan kepada lembaga pendidikan Al Azhar Yogyakarta World Schools agar sekolahnya memiliki value added (nilai tambah) dalam penanaman moral atau budaya lokal yang harus terus dipertahankan.

Diingatkan pula tentang ajaran dan pedoman bagi masyarakat Jawa untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan santun yang meliputi sikap atau adab kurmat (hormat), empan papan (sadar akan tempat), andhap-asor (rendah hati), dan tepa selira (tenggang rasa).

“Kalau empat hal ini dipegang maka hidup akan baik,” tegasnya.

Prihatin Banyak Tak Kuliah

Halaman:

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB