pendidikan

Penting Peran PTS Bagi Ekosistem Pendidikan Tinggi Nasional

Kamis, 28 Agustus 2025 | 11:15 WIB
Prof Fathul Wahid saat menyampaikan materi dalam acara seminar nasional dengan tema 'Menyelamatkan Nasib Perguruan Tinggi Swasta' di Auditorium Kampus 3 UAJY, Rabu (27/8). (Riyana Ekawati)

Krjogja.com - YOGYA - Keberadaan Perguruan Tinggi Swasta merupakan tulang punggung ekosistem pendidikan tinggi nasional, dengan proporsi mencapai lebih dari 70 persen dari total institusi pendidikan tinggi di Indonesia.

Meski memiliki peran penting dalam ekosistem pendidikan PTS termasuk yang ada di Yogyakarta menghadapi tantangan yang cukup kompleks dan beragam. Mulai penurunan jumlah calon mahasiswa, masalah akreditasi, kualitas SDM sampai aspek finansial yang mempengaruhi kelangsungan operasional.

Baca Juga: Pemakaman Wanita Obesitas Asal Karanganyar Dibantu Vertical Tripod

Adanya kondisi itu perlu menjadi perhatian bersama khususnya pemerintah agar keberadaan PTS-PTS bisa tetap eksis dan memberikan layanan terbaik bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Dalam kondisi seperti sekarang tantangan yang harus dihadapi oleh pengelola PTS memang tidak mudah. Untuk itu bagaimana menjaga agar PTN dan PTS bisa tumbuh dan berkembang bersama menjadi penting.Untuk itu perlu dicari formulasi yang terbaik. Mengingat PTS memiliki peran besar dalam ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia," kata Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Kemendikti Saintek RI Prof Dr Muhammad Najib dalam acara seminar nasional dengan tema 'Menyelamatkan Nasib Perguruan Tinggi Swasta' di Auditorium Kampus 3 UAJY, Rabu (27/8).

Kegiatan yang diadakan oleh Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika Dan Bisnis UGM (Kafegama) dan UAJY tersebut selain Prof Dr Muhammad Najib juga menghadirkan sejumlah narasumber yang berkomitmen dibidangnya.

Baca Juga: Di Polines, Ahmad Luthfi Pacu Motivasi Ribuan Mahasiswa Baru

Seperti Ketua Aptisi Wilayah V Prof Fathul Wahid PhD, Prof Ainun Naim PhD (Guru Besar FEB UGM), Sri Darmadi Sudibyo (Kepala Kantor Perwakilan BI DIY). Dr Bogat Agus Riyono (Ketua Kafegama DIY), Dr R Sri Nurhartanto LLM (Rektor UAJY), Prof Setyabudi Indartono (Kepala LLDIKTI Wilayah V), Prof Dr Didi Achjari (Dekan FEB UGM) dengan moderator Prof Dr Edy Suandi Hamid (Rektor UWM Yogyakarta).

Prof Fathul Wahid mengatakan, penurunan jumlah mahasiswa hampir terjadi di semua daerah. Meski begitu penurunan banyak dialami oleh PTS di pulau Jawa. Penurunan yang terjadi di PTS dikarenakan beberapa faktor. Jadi tidak hanya persaingan antara PTN dan PTS.

Tapi juga PTN dengan PTN dan PTS dengan PTS bahkan dengan PT luar negeri. Selain itu juga dipengaruhi oleh sikap selektif dari masyarakat dalam memilih tempat studi lanjut dan melemahnya daya beli masyarakat.

Kondisi itu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, sebaliknya harus dicarikan solusi terbaik. Pasalnya keberadaan PTS memiliki kontribusi sangat besar bagi dunia pendidikan di Indonesia.

"Proporsi yang kuliah di PTN itu tidak banyak karena hanya sekitar 15 persen, sedangkan sisanya di PTS. Sedangkan untuk DIY yang kuliah di PTN hanya 30 persen dari total lulusan sedangkan PTS ada sekitar 70 persen. Oleh karena itu semua stakeholder terkait harus proaktif dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan yang ada," ungkapnya.

Sementara itu Rektor UAJY Dr R Sri Nurhartanto menyatakan, menurunnya jumlah mahasiswa yang terjadi di PTS tidak dipungkiri menjadi persoalan yang cukup serius.

Adanya penerimaan lewat seleksi mandiri yang dilakukan oleh sejumlah PTN menjadi salah satu penyebab dari menurunnya jumlah pendaftar.Untuk itu pihaknya berharap PTN harus lebih bijak dalam seleksi penerimaan mahasiswa, sehingga bisa terjadi pemerataan di PTS.

Halaman:

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB