Melalui upaya ini, Pak Agus berhasil menjadikan media digital sebagai kekuatan baru yang mendukung transparansi, memperluas jaringan kolaborasi, dan meningkatkan kualitas komunikasi sekolah. Dengan komunikasi yang terbuka dan literasi digital yang kuat, SMPN 1 Sleman semakin siap tumbuh sebagai sekolah modern yang adaptif dan terpercaya.
Jangan Ragu Menjalin Jejaring Kolaborasi
Berbagai praktik baik yang dibangun Pak Agus menunjukkan jejaring bukanlah pelengkap dalam pengelolaan sekolah, melainkan fondasi penting bagi terciptanya layanan pendidikan yang bermutu. Kolaborasi dengan orang tua, masyarakat, dunia usaha, hingga pemanfaatan media digital telah membuktikan bahwa sekolah yang membuka diri akan tumbuh lebih cepat, lebih kuat, dan lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
Dari pendekatan humanis “Tanpa Marah” hingga ekosistem kolaboratif yang menyatukan keluarga, komunitas, dan lembaga sekitar, Pak Agus memberi teladan. Kepemimpinan pendidikan hari ini harus hadir dengan hati, komunikasi yang sehat, dan visi yang berpihak pada masa depan anak.
Dari pengalaman ini, para kepala sekolah di mana pun dapat mengambil inspirasi bahwa membangun jejaring bukanlah proses yang rumit, tetapi keberanian untuk membuka pintu, mengundang kolaborasi, dan memelihara hubungan secara tulus. Dunia pendidikan bergerak cepat, sementara tantangannya kian kompleks.
Karena itu, sekolah tak boleh berjalan sendirian. Dengan kolaborasi yang terencana, transparan, dan bersandar pada nilai-nilai kemanusiaan, setiap kepala sekolah memiliki peluang besar untuk menghadirkan perubahan.
Mulailah dari langkah kecil, merangkul orang tua, menggandeng komunitas, atau membangun komunikasi digital yang lebih aktif. Ketika jejaring tumbuh, sekolah pun akan tumbuh menjadi ruang belajar yang lebih hidup, lebih kuat, dan bermutu untuk semua.(*)