Krjogja.com - BANTUL - Tim Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta memberikan pelatihan pengelolaan sampah menjadi pupuk organik di Kalurahan Wukirsari Kapanewon Imogiri, Bantul. Dengan program tersebut diharapkan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat khusunya dalam mengelola sampah organik menjadi pupuk organik. Sehingga dapat memberikan support terhadap sektor pertanian.
Ketua LPPM sekaligus Ketua Tim Pengabdian UPN Veteran Yogyakarta Dr Hendro Widjanarko, S.E, M.M, Rabu (6/9) mengatakan, kegiatan tersebut merupakan Program Pemberdayaan Wilayah (PW) dilaksanakan Tim Pengabdi dari UPN Veteran Yogyakarta dan STTKD Yogyakarta dengan dana dari Kemendikbudristek, Bank BPD DIY, serta dukungan dari Pemda Bantul. Tim Pengabdi memberikan pelatihan pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan sampah, pembuatan pupuk organic padat, eco-enzyme, serta budidaya pertanian dalam green house.
Baca Juga: Bupati Serahkan SK Pundi Infaq, Dukung Pembangunan Ekonomi
Selain itu, Tim Pengabdi juga membantu masyarakat mengelola sampah an-organik sehingga diharapkan Kalurahan Wukirsari sebagai desa wisata unggulan terbebas dari sampah. Melalui pelatihan tersebut diharapkan, masyarakat Wukirsari dapat mengembangkan potensi pertanian dan pariwisata serta meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan.
Pakar Ahli di Bidang Pertanian UPN Veteran Yogyakarta, Dr Bambang Supriyanta, S.P., M.P mengatakan, bahwa hidroponik merupakan sebuah metode pertanian tanpa tanah dengan memanfaatkan larutan nutrisi untuk menumbuhkan tanaman. Teknik tersebut memberikan banyak manfaat, termasuk pertumbuhan tanaman lebih cepat, penggunaan air lebih efisien, dan produksi lebih tinggi. "Kegiatan ini merupakan salah satu upaya tim pengabdian masyarakat UPN Veteran Yogyakarta memperkenalkan dan mendorong pertanian hidroponik di Kalurahan Wukirsari Imogiri Bantul," ujarnya.
Pelatihan hidroponik meliputi penjelasan tentang prinsip dasar hidroponik, sistem yang digunakan, pemilihan tanaman yang cocok, serta cara merawat tanaman hidroponik. Peserta pelatihan diajak untuk berpartisipasi langsung dalam praktik hidroponik menggunakan alat dan bahan dari tim pengabdian masyarakat.
Baca Juga: Kawasan Relokasi Dombo Sayung Dilengkapi Jalan Lingkungan
"Kami berharap dengan pelatihan ini, masyarakat dapat mengenal dan menerapkan teknik hidroponik dengan baik. Tujuan utama kami adalah meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam pertanian modern yang berkelanjutan," ujar Bambang.
Pelatihan diikuti puluhan warga Wukirsari yang antusias dalam mengembangkan pertanian hidroponik. Mereka diberikan kesempatan belajar secara interaktif dan mendapatkan panduan langsung dari tim pengabdian masyarakat. Peserta pelatihan juga saling berbagi pengalaman dan ide dalam penerapan hidroponik di daerah mereka.
Kegiatan lainnya adalah pemanfaatan sampah organik untuk pembuatan pupuk organik dan eco-enzim. Tim Pengabdi juga mendampingi masyarakat dalam pemanfaatan sampah non organik. Kegiatan ini relevan dengan permasalahan darurat sampah di Yogyakarta.
Tim pengabdian masyarakat berharap bahwa pelatihan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Wukirsari. Mereka akan terus memberikan pendampingan dan bimbingan kepada warga yang tertarik untuk mengembangkan pertanian hidroponik di lokasi masing-masing.
Baca Juga: DPRD-Pemda DIY Inisiasi Perda Jamin Air dan Udara Aman untuk Masyarakat
Wahyu, salah satu peserta pelatihan, mengatakan, pihaknya mengapresiasi tim pengabdian masyarakat atas pelatihan tersebut. " Saya yakin dengan menerapkan metode hidroponik, kami dapat meningkatkan hasil pertanian kami dan memperbaiki taraf hidup," ujarnya. (Roy)