Krjogja.com - KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merevisi biaya sewa pengelolaan fasilitas Gerbang Samudra Raksa (GSR) yang berada di perbatasan Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, DIY dengan Kabupaten Magelang, Jateng tersebut. Kebijakan tersebut diambil lantaran pada lelang sebelumnya tidak ada pihak tertarik mengelola akibat terlalu mahalnya biaya sewa.
Sekretaris Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Kulonprogo sekaligus panitia lelang GSR, Nasip mengatakan, jika semula harga sewa Rp 609 juta/ tahun, saat ini turun menjadi Rp 239 juta/ tahun. "Iya sudah turun, kalau dulu di kisaran angka Rp 600-an juta, maka sekarang limitnya menjadi Rp 239,574,126 pertahun," kata Nasib, Kamis (16/11).
Baca Juga: Jelang Masa Kampanye, Bawaslu Gelar Deklarasi Pemilu Damai
Dijelaskan, turunnya harga sewa berdasarkan hasil penghitungan ulang nilai bangunan atau appraisal. Dalam appraisal ulang, panitia hanya fokus menghitung nilai bangunan yang digunakan untuk kepentingan bisnis, yaitu bangunan utama berlantai dua di GSR. "Jadi yang kita tawarkan bangunan yang dua lantai. Kalau dulu kan appraisalnya termasuk yang gardu pandang, kalau sekarang fokus bangunan yang bisa digunakan untuk bisnis saja," ujar Nasip.
Nasib menambahkan, pihaknya telah membuka proses pendaftaran lelang sejak Senin (13/11) dan akan berakhir Rabu (22/11), tapi hingga saat ini belum ada pendaftar. Lebih lanjut diungkapkan, berbagai upaya dilakukan untuk menarik minat para pihak agar mau mengelola GSR. Selain lewat pengumuman yang disebar di media sosial, pihaknya juga intens berkomunikasi dengan para pengusaha agar tertarik jadi pengelola GSR.
Baca Juga: HUT Brimob, Kapolda Jateng Harap Anggota Bisa Digerakkan Setiap Saat
"Disamping pengumuman, teman-teman juga sudah menghubungi para pengusaha yang biasa bergerak sesuai bidang ini. Mudah-mudahan nanti ada yang tertarik dengan harga baru yang kami tawarkan," harapnya.
GSR ungkapnya memiliki banyak daya tarik yang bisa jadi pertimbangan investor untuk berinvestasi. Salah satunya kondisi GSR yang sudah siap digunakan dan telah dilengkapi berbagai fasilitas umum seperti lahan parkir, toilet dan musala. Untuk lebih menarik pengunjung ke GSR sekaligus menggeliatkan perekonomian warga sekitar, Kundha Kabudayan Kulonprogo juga berencana menggelar event rutin di sana.
Kalau sampai batas waktu yang ditentukan tetap tidak ada pendaftar tambah Nasib maka pihaknya akan kembali mengevaluasi lelang GSR. Tidak menutup kemungkinan pemerintah sendiri yang mengelola GSR.
Baca Juga: Pengurus FKHP-UAD Dilantik, Fokus Kajian Pariwisata Perspektif Hukum
Seperti diketahui, Pemkab Kulonprogo pernah membuka pendaftaran lelang pengelolaan GSR dengan sistem sewa pada Juli-Agustus 2023 lalu. Tapi sampai batas waktu yang ditentukan, tidak ada satupun yang mengajukan penawaran karena mahalnya harga sewa yang dipatok Rp609 juta/ tahun. Sehingga fasilitas dan bangunan senilai Rp 23 m di atas lahan seluas 7000 meter persegi mangkrak. (Rul)