Forum Global untuk Gerakan Iklim, Membangun Tanpa Merusak

Photo Author
- Jumat, 17 November 2023 | 18:55 WIB
 Prof Dr Haedar Nashir MSi (tengah) saat peluncuran Muhammadiyah Climate Center.  ( Jayadi Kastari)
Prof Dr Haedar Nashir MSi (tengah) saat peluncuran Muhammadiyah Climate Center. ( Jayadi Kastari)


Krjogja.com - BANTUL - Muhammadiyah dalam dua dekade terakhir ini memiliki perhatian khusus sekaligus gerakan lingkungan hidup dan persoalan-persoalan ekosistem serta masalah besar dalam ranah global. Satu diantara perhatian masalah besar yakni perubahan iklim.

"Oleh karena itu, pada hari ini melakukan ikhtiar pertemuan di tingkat global membahas bukan hanya perubahan iklim, tetapi gerakan untuk mengatasi perubahan iklim," kata Prof Dr Haedar Nashir MSi, Ketua Umum PP Muhammadiyah saat membuka Global Forum for Climate atau Forum Global untuk Gerakan Iklim di kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ringroad Selatan Bantul, Jumat (17/11/2023).

Baca Juga: Rayakan Hari Dongeng, Hotel Ini Hadirkan Rona Mentari

Kegiatan tersebut diselenggarakan PP Muhammadiyah bersama Kementerian Luar Negeri RI, didukung ViriyaENB (Indonesian Foundation for Net Zero Emission) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Kampus Utama UAD, Ringroud Selatan Bantul hingga Sabtu (18/11/2023). Hadir dan memberi pengantar Prof Abdul Mu'ti MEd (Sekretaris Umum PP Muhammadiyah) juga sambutan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi lewat video.

Menurut Haedar Nashir; perubahan iklim, suatu kondisi, ekosistem dunia, temperatur bumi, bukan hanya pemanasan global, tetapi bumi makin mendidih dan akibat perubahan membawa dampak semakin luas, fenomena dunia, bumi, semesta yang tidak bisa ditempati lagi. Dalam kondisi yang riil, perubahan iklim dengan dampak ekosistemnya jauh berbahaya dibanding bom nuklir.

Baca Juga: Ditlantas Polda DIY Tingkatkan Layanan Publik

Pada bagian lain, Haedar Nashir menyebutkan, perubahan iklim dan pemanasan global terjadi karena manusia mengeksploitasi alam dengan kerakusan. Muhammadiyah berpandangan profetik, yakni langit dan bumi satu-kesatuan, membangun tanpa merusak.

Paradigma yang masih berkembang, paradigma kapitalisme yang rakus, membangun dengan merusak. Kapitalisme tidak pernah mengakui, mereka merusak. "Paradigma baru membangun dengan kemaslahatan dan menjaga alam," katanya. Dari Forum Global ini, Muhammadiyah berpandangan yang inspiratif dan menjadi alternatif paradigma baru yakni membangun dan merawat alam, penyelamatan tanpa merusak dengan perspektif profetik.

Baca Juga: BRI Menanam Bagian Bibit Pohon Buah

"Saat yang sama kita hadirkan movement, gerakan secara bersama-sama seluruh dunia, kelompok masyarakat gerakan penyelematan lingkungan dan ekosistem, termasuk Muhammadiyah pada hari ini, membangun dan melauching Muhammadiyah Climate Center menjadi instrument gerakan baru menghadapi perubahan iklim untuk penyelamatan dunia, ikhtiar menyelamatkan semesta," tandasnya.

Sedangkan Prof Dr H Syafiq AM, Ketua PP Muhammadiyah mengatakan, acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan berbagi nilai Islam sebagai sumber inspirasi. Selain itu untuk menumbuhkan apresiasi memdalam terhadap alam dan komitmen terhadap praktik berkelanjutan dalam komunitas global.

"Partisipasi Muhammadiyah dalam forum global ini menegaskan komitmen untuk menyuarakan perspektif Islam, berbagi pengalaman dan belajar dari pihak lain serta mendorong gerakan iklim yang lebih insklusif dan efektif."ujarnya. (Jay).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X