Krjogja.com - YOGYA - Suharjono warga Gunungkidul Yogyakarta menjadi salah satu penumpang dalam pesawat Pelita Air Surabaya-Jakarta yang harus kembali turun karena gurauan bom salah satu penumpang, Rabu (06/12/2023). Ia akhirnya mendarat di pukul 19.48 WIB setelah pesawat harus menjalani prosedur sterilisasi akibat ulah salah satu penumpang itu.
Suharjono menceritakan seharusnya pesawat Pelita Air itu terbang dari Juanda pukul 13.40 WIB tadi. Namun hampir satu jam di landaspacu, seluruh penumpang diminta turun ke upron oleh petugas.
Baca Juga: Pesawat Pelita Air Turun dari Pesawat di Juanda Karena Candaan Bom, Begini Kata Saksi Mata Penumpang
Saat diminta keluar, barulah menurut Suharjono, petugas memberikan pemahaman bahwa ada satu penumpang yang bercanda membawa bom di tasnya. Seturut prosedur, hal ini tak boleh dilakukan dan harus segera dilakukan tindakan.
"Tadi seharusnya terbang 13.40 tapi hampir satu jam di runway malah mesin diturunkan dan penumpang diminta turun semuanya. Kami turun dan diminta menunggu di bus. Ada tiga bus dan proses pemeriksaan dilakukan melibatkan TNI AL juga di Juanda," ungkapnya pada Krjogja.com.
Baca Juga: Fenomena Gus Iqdam Rangkul Jutaan Jamaah, Begini Kata Sosiolog Atma Jaya
Menurut Suharjono, musabab prosedur evakuasi dilakukan adalah karena salah satu penumpang yang duduk di kursi nomor 14A membercandai pramugari kalau di tasnya ada bom. Pramugari diketahui sempat bertanya isi tas penumpang yang cukup berat, dan dijawab dengan candaan tersebut.
"Tadi prmugari ngomong, pak kok bawannya berat, ndak dikasih di bagasi saja. Kemudian jawaban penumpang 14 A itu, iya mbak ada bomnya. Prosedur harus dilakukan menurut pihak otoritas," lanjut dia.
Baca Juga: Warga Yogya Pasang Spanduk Penolakan Ade Armando di Sekitar Rumah Erina Gudono
Pengecekan menyeluruh dilakukan, dan satu orang penumpang diamankan oleh otoritas bandara Juanda. Pesawat Pelita Air IP 205 baru diberangkatkan menuju Cengkareng Jakarta pukul 18.20 WIB dan seluruh penumpang mendarat dengan mulus pukul 19.48 WIB.
"Saat ini sudah di Jakarta, ya cukup lama tadi menanti. Jangan sampai terulang seperti ini, bercanda tentang bom di pesawat itu jelas tak boleh dan bisa diancam pidana. Juga merugikan semua penumpang yang lain," pungkas Suharjono. (Fxh)
