Krjogja.com - SLEMAN - Muhammad Iqdam Kholid (30) atau yang dikenal luas sebagai Gus Iqdam menyedot perhatian jutaan masyarakat Indonesia bahkan luar negeri karena pengajiannya yang ringan dan menyenangkan. Artis, pejabat dan berbagai kalangan bersama puluhan ribu jamaah silih berganti datang ke markas pendiri Majelis Taklim Sabilu Taubah (ST) yang ada Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam Srengat, Blitar Jawa Timur ini.
Terakhir yang mengundang perhatian di media sosial TikTok adalah kedatangan Soimah Pancawati dan Abah Kirun ke markas ST yang ikut dalam pengajian. Keduanya menyampaikan celoteh lucu namun sarat makna, yang kemudian viral tersebar di berbagai akun Tiktok.
Baca Juga: Soimah di Pengajian Gus Iqdam, Yo Golek Duit Yo Ngaji
Gus Iqdam memang dikenal sebagai salah satu ulama muda milenial yang besar karena video-video dakwahnya dipotong dan diunggah ulang melalui Tiktok. Ia mendapat perhatian dan kini menjadi salah satu ulama yang memiliki banyak jamaah karena dakwah yang lucu, menyenangkan dan kekinian.
Ia bahkan punya julukan bagi penggemar yakni ST-nyell, garangan (jamaah pria) dan garanganwati (jamaah perempuan). Soimah pun baru saja dinobatkan sebagai pemimpin garanganwati, yang langsung diserbu perempuan seluruh Indonesia ingin bergabung menjadi anggota.
Fenomena luar biasa yang terjadi pada Gus Iqdam mendapat tanggapan dari Bambang Kusumo Prihandono, Sosiolog Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Bambang mengatakan bahwa fenomena yang dialami Gus Iqdam sudah sering kali terjadi di era digital saat ini.
"Sebetulnya ini sudah sering terjadi. Fenomena fandom yang sering terjadi dalam masyarakat konsumsi, masyarakat media. Masyarakat akan mudah tertarik dengan sesuatu yang baru, ringan, santai. Maka masyarakat mudah menjadi fans. Nah, jika kita lihat kemudian bertahun-tahun tetap setia dengan Gus Iqdam, maka mereka jadi pengikut, bukan fans lagi," ungkapnya pada Krjogja.com, Rabu (06/12/2023).
Baca Juga: Soimah di Markas Gus Iqdam Nembang Alamate Anak Soleh, Ratusan Ribu ST Nyell Koor Massal
Menurut Bambang, situasi yang terjadi ini membawa hal positif ditilik dari banyak sisi. Di antaranya menurut Bambang, masyarakat mendapat hal baik dalam pesan dakwah, membawa ungkitan ekonomi ketika muncul pedagang kecil yang mendapat pemasukan ekonomi ketika pengajian, hingga di sisi lain membuat nama Gus Iqdam semakin besar.
"Jadi situasi ini bisa menggerakkan ekonomi dengan banyaknya massa yang hadir di tiap pengajian Gus Iqdam ini. Di sisi lain, Gus Iqdam juga menjadi selebriti yang memiliki fans banyak sekali," lanjutnya.
Selain itu, dengan suasana bangsa Indonesia yang majemuk, Bambang menilai kehadiran sosok seperti Gus Iqdam mampu membawa atmosfer positif bagi bangsa. Pesan yang disampaikan dalam dakwahnya dinilai bisa memperkuat toleransi antar umat beragama.
"Tentu hal ini bisa membawa atmosfer positif untuk memperkuat toleransi, ketetanggaan dan tentu kebersamaan antar masyarakat," pungkas Bambang. (Fxh)