Instabilitas Global, AHY Ingatkan Potensi Perang Dunia III

Photo Author
- Kamis, 18 Januari 2024 | 18:23 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harumutri Yudhoyono atau akrab disapa AHY saat menyampaikan pidato (istimewa)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harumutri Yudhoyono atau akrab disapa AHY saat menyampaikan pidato (istimewa)


KRjogja.com - Sleman - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harumutri Yudhoyono atau akrab disapa AHY mengingatkan Indonesia harus menjalankan politik bebas aktif sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi (UUD Negara Tahun 1945) dan telah dijalankan oleh Presiden Soekarno. Instabilitas politik global akhir-akhir ini dikuatirkan menimbulkan potensi perang dunia III.

"Ada yang mengatakan, kita tidak perlu ikut campur dan bereaksi berlebihan. Ada juga yang bersuara, kita fokus urusan dalam negeri saja. Menurut kami, pandangan seperti ini kurang tepat. Kita hidup dalam tatanan dunia yang saling berkaitan dan mempengaruhi. Selain itu, konstitusi mengamanahkan kita untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia; yang diperjuangkan melalui politik luar negeri bebas aktif," ungkap AHY saat menyampaikan pidato bertema Indonesia maju, kuat dan makin berperan di dunia di hadapan kader, simpatisan dan 500 tamu undangan di Sheraton Hotel Yogyakarta,Kamis (18/1).

Baca Juga: Ratusan Keluarga di Karanganyar Menolak Imunisasi Polio, Ada Apa?

Menurut AHY sejarah mencatat sejak Indonesia merdeka, di era Presiden Sukarno, Indonesia telah aktif berperan di dunia. Karenanya, Indonesia harus tetap peduli dan punya posisi. Dunia yang dalam istilah para Internasionalis dibayangi oleh VUCA atau Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity; yang intinya semakin kompleks dan penuh dengan ketidakpastian, maka situasi global akan berpengaruh terhadap kondisi di negara kita. Utamanya, dari sisi ekonomi, yang ujungnya juga soal kesejahteraan rakyat.

AHY mencontohkan mie instan yang dikonsumsi sangat bergantung pada luar negeri terutama Ukraina. Adapun Ukraina saat ini berpersng dengan Rusia sehingga maka pasokan produksi gandum menjadi sangat terbatas. Akibatnya, gandum menjadi langka. Kelangkaan gandum, mengakibatkan harganya meroket. Karena harga yang semakin mahal, maka daya beli rakyat menurun.

Baca Juga: Waspada, Seminggu Kedepan DIY Bakal Hujan Deras

"Selain perang, kita bisa lihat efek pandemi yang melanda dunia, tiga tahun terakhir. Akibat pandemi, permintaan barang turun. Dampaknya, kita kehilangan pasar. Sehingga, beberapa perusahaan di tanah air sebagai bagian supply chain dunia, berpotensi tutup. Pada akhirnya, pengangguran meningkat," kata AHY.

Sementara itu, imbuh AHY serangan Israel ke Palestina semakin membabi-buta bahkan cenderung mengabaikan hukum perang dan humaniter. Melalui media, bisa menyaksikan rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas sipil, telah menjadi sasaran operasi militer Israel.

Baca Juga: Menyelami Makna Filosofis Puisi Jokpin Jogja Terbuat dari Rindu, Pulang, dan Angkringan

Karena itu, Indonesia mengutuk tindakan tersebut, dan demi kemanusiaan dan keadilan menyerukan untuk segera dihentikan. Ancaman itu, sel konflik laten berpotensi memicu instabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik; mulai dari isu kedaulatan Taiwan berbarengan dengan isu reunifikasi Tiongkok - Taiwan, konflik Semenanjung Korea, sengketa Laut Tiongkok Selatan, hingga hadirnya Pakta Pertahanan AUKUS antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat.

"Benturan kekuatan militer negara Barat dan Tiongkok, bisa pecah kapanpun di kawasan ini. Jika perang Rusia-Ukraina yang nun jauh di Eropa Timur sana, memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi dunia, termasuk Indonesia; lalu apa jadinya jika ancaman perang itu benar-benar pecah di Asia Timur, atau Laut Tiongkok Selatan. Yang jaraknya lebih dekat dengan kita, baik secara geografis, emosional, maupun relasi ekonomi dan perdagangan," imbuh AHY.

Baca Juga: Disenandungkan Happy Asmara Saat Pengajian Gus Iqdam, Ini Lirik Sholawat Jibril Yang Banyak Keutamaannya

Selain itu, AHY menambahkan jangan anggap remeh potensi penggunaan senjata nuklir dan senjata pemusnah masal lainnya. Jika terjadi miskalkulasi dan insiden tak terduga, bukan tidak mungkin perang besar itu bisa menjadi ancaman nyata di wilayah kita. Bahkan berpotensi terjadinya Perang Dunia ke-III.

Ketua DPD Partai Demokrat DIY Arif Budiyono mengatakan pihaknya mengundang sejumlah tokoh masyarakat, tokoh akademisi, komunitas generasi milenial dan mahasiswa dari 38 kampus di Jogjakarta. Pidato yang disampaikan tidak hanya janji melainkan bentuk aspirasi dan sikap Partai Demokrat yang akan diperjuangkan pada pemilu mendatang.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X