Ketua AWMI Serukan Generasi Muda Bersatu Menghadapi 'Kolonialisme Digital'

Photo Author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 07:37 WIB
 Dewanto P Siregar saat berada di halaman DPRD DIY beberapa waktu lalu (istimewa)
Dewanto P Siregar saat berada di halaman DPRD DIY beberapa waktu lalu (istimewa)


Krjogja.com - YOGYA - Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober selalu menjadi jejak sejarah bagi bangsa Indonesia. Presiden RI Prabowo Subianto mengucapkan selamat hari Sumpah Pemuda ke-97 pada 28 Oktober 2025.

"Saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, atas nama pribadi dan atas nama pemerintah mengucapkan selamat hari sumpah pemuda ke-97 Tahun 2025," kata Prabowo dalam video resmi.

Tak hanya itu, Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto mengingatkan, semangat Sumpah Pemuda bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga panggilan moral untuk terus memperjuangkan cita-cita kemerdekaan. Ia menekankan bahwa perjuangan belum selesai selama masih ada rakyat yang hidup dalam kesulitan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini, Rabu 29 Oktober 2025: Waspadai Hujan Petir Melanda Wilayah Ini

"Petani di sawah, nelayan di laut, buruh di pabrik, anak muda yang bekerja keras demi keluarganya, kepada mereka kita wajib memastikan seluruh rakyat Indonesia hidup layak dan sejahtera," tutur Prabowo.

Momen Hari Sumpah Pemuda tahun ini, Presiden Prabowo Subianto memberi pesan bahwa perjuangan masih belum selesai. Kini tugas seluruh elemen bangsa adalah melanjutkan perjuangan mereka, melalui ilmu kejujuran disiplin dan kerja keras.

"Kita harus isi kemerdekaan kita, kita harus membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, bangsa yang modern, bangsa yang sejahtera, perjuangan ini belum selesai, masih terlalu banyak saudara-saudara kita yang hidup dalam kesulitan," kata Prabowo melalui video resmi yang dibagikan.

Baca Juga: SMPN 5 Yogyakarta Lantik Duta Literasi Sekolah di Momen Upacara Sumpah Pemuda

Sejalan dengan Presiden Prabowo, dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Ketua Umum Asosiasi World Muatay Indonesia (AWMI), Dewanto P Siregar, mengajak seluruh generasi muda di Indonesia untuk merefleksikan kembali dan mengimplementasikan semangat persatuan yang dicetuskan oleh para pendahulu bangsa pada tahun 1928. Seruan ini dikaitkan erat dengan tantangan baru yang dihadapi generasi muda di zaman modern yang serba digital.

​Dewanto menegaskan bahwa Sumpah Pemuda adalah monumen kolektif yang berhasil melebur sekat-sekat primordial suku, agama, dan ras menjadi satu identitas: Indonesia. "Para Jong dari berbagai daerah kala itu sadar, bahwa kekuatan kita bukan pada perbedaan, tapi pada persatuan. Inilah warisan terbesar yang harus kita jaga," ungkap Dewanto.

​Ia menyoroti bahwa semangat persatuan yang dulu berjuang melawan penjajahan fisik, kini harus dihidupkan kembali untuk menghadapi 'Kolonialisme Digital' dan perpecahan yang dipicu oleh teknologi. Pesan ini menjadi pengingat bagi seluruh anak bangsa, bahwa persatuan yang dicita-citakan Sumpah Pemuda bukan hanya sejarah masa lalu, melainkan pekerjaan rumah berkelanjutan bagi setiap generasi.

Baca Juga: Christiano Tarigan Bacakan Pembelaan, Saya Bukan Pemabuk dan Pembunuh Tapi Mahasiswa Berprestasi

"Dulu musuh kita adalah penjajah. Sekarang, perpecahan itu datang dalam bentuk baru: penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi ekstrem di media sosial yang mengikis empati dan rasa kebangsaan," tegasnya.

Menurut Dewanto, setidaknya ada beberapa tantangan utama yang harus dihadapi generasi muda dengan semangat Sumpah Pemuda, yakni yang pertama soal Disinformasi dan Polarisasi Digital. Selain itu kata Dewanto, adalah ancaman disintegrasi moral, di mana kemudahan teknologi dan budaya instan seringkali membuat generasi muda kehilangan kepedulian sosial, tanggung jawab, dan integritas.

"Arus informasi yang deras di media sosial seringkali dimanfaatkan untuk memecah belah bangsa. Semangat 'Satu Tanah Air' harus diwujudkan dengan menjaga kedaulatan digital dan literasi yang kritis," tegasnya.

Tak hanya wacana, Dewanto juga berkontribusi dalam meningkatkan prestasi para generasi muda aalah satunya melalui event AWMI Super Fight dengan menghadirkan ajang pertarungan para atlet muda muaythai. Bahkan, dalam waktu dekat akan digelar ajang Muaythai di Yogyakarta yang digelar di dua tempat pilihan yakni Prambanan atau Tebing Breksi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X