peristiwa

Makna dan Tradisi Waisak

Sabtu, 10 Mei 2025 | 21:50 WIB
Waisak

KRjogja.com - HARI RAYA WAISAK, atau Trisuci Waisak, adalah perayaan terpenting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Perayaan ini jatuh pada bulan purnama bulan Vesakha, biasanya di akhir April, Mei, atau awal Juni.

Tahun ini, berdasarkan SKB Tiga Menteri, Waisak diperingati pada Senin, 12 Mei 2025. Perayaan Waisak memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan (Bodhi), dan wafatnya (Parinibbana). Peristiwa-peristiwa ini diyakini terjadi pada bulan purnama Vesakha, sehingga menjadi momen sakral bagi umat Buddha untuk merenungkan ajaran Sang Buddha.

Waisak bukan hanya sekadar hari libur, tetapi juga waktu untuk refleksi diri dan penguatan komitmen terhadap ajaran Buddha. Umat Buddha di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, akan melakukan berbagai kegiatan untuk memperingati hari suci ini.

Baca Juga: ASM Ilmu Kesehatan Mata FK-KMK UGM Wahana Mengupdate Keilmuan Dokter Spesialis

Di Indonesia sendiri, perayaan Waisak memiliki kekhasan dan tradisi unik yang telah berlangsung turun-temurun, menunjukkan keberagaman budaya dan toleransi antar umat beragama di Indonesia.

Perayaan Waisak di Indonesia melibatkan berbagai kegiatan, mulai dari ritual keagamaan di candi-candi Buddha, seperti Candi Borobudur, hingga kegiatan sosial kemasyarakatan.

Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman ajaran Buddha dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Perayaan ini juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antar umat Buddha.

Indonesia memiliki beragam tradisi unik dalam merayakan Waisak. Salah satu yang paling terkenal adalah perayaan di Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia.

Baca Juga: Siaga Bencana, BPBD Sukoharjo Kebut Pembentukan 167 Destana

Ribuan umat Buddha dan pengunjung dari berbagai daerah berkumpul untuk mengikuti berbagai kegiatan keagamaan, seperti meditasi, puja bakti, dan pradaksina (ritual berjalan mengelilingi candi).

Selain itu, ada juga tradisi pindapata, di mana para bhikkhu menerima sedekah dari umat Buddha sebagai simbol berbagi dan kepedulian sosial.

Tradisi lain yang tak kalah menarik adalah puja lentera, pelepasan lampion ke udara sebagai simbol pelepasan hal-hal negatif dan harapan untuk kebaikan.

Ada juga mandi Sang Buddha, ritual membersihkan patung Buddha sebagai simbol pemurnian diri. Umat Buddha juga biasanya mengenakan pakaian putih, melambangkan kesucian dan kesederhanaan.

Baca Juga: Perang Melawan Stunting Adalah Tugas Kita Bersama

Halaman:

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB