DIET dan olahraga hampir selalu menjadi dua hal teratas dalam daftar resolusi tahunan. Tapi, tahukah Anda bahwa hanya sekitar 9% orang yang berhasil mempertahankan resolusi ini hingga akhir tahun, setidaknya menurut survei di Amerika?
Pertanyaannya, mengapa begitu banyak orang gagal? Apakah karena target yang terlalu ambisius, atau kita terlalu mudah tergoda tren diet yang viral tapi sulit dijalani dalam jangka panjang?
Diet Bukan Sekadar Program Sementara
Menurut ahli diet terdaftar asal New York City, Keri Gans, M.S., R.D.N., banyak orang masih melihat diet sebagai sesuatu yang bersifat sementara.
Baca Juga: Jelang Hari Bhayangkara Ke-79, Polres Sukoharjo Terima Penghargaan Polri
“Diet sering kali [dilihat sebagai] sesuatu yang Anda jalani dan kemudian akhirnya Anda tinggalkan,” jelas Gans, yang juga pembawa acara The Keri Report dan penulis buku The Small Change Diet.
Sebaliknya, ia menyarankan agar kita memandang diet sebagai bagian dari perubahan gaya hidup. Pendekatan ini dinilai lebih realistis dan memungkinkan seseorang bertahan lebih lama.
“Kesempurnaan juga bukan tujuan,” tegasnya. Gans menganjurkan strategi makan sehat 85% dari waktu, dengan sisanya diberi ruang untuk fleksibilitas dan kenikmatan.
Baca Juga: 2.500 Atlet Ramaikan Gelora Taekwondo Piala Danrem 072/Pmk
“Berusaha mencapai kesempurnaan biasanya tidak realistis dan tidak berkelanjutan,” tambahnya, dilansir Good Housekeeping.
Lalu jenis diet apakah yang menjadi diet terbaik 2025?
Tidak Ada Satu Diet yang Cocok untuk Semua Orang
Good Housekeeping berkonsultasi dengan hampir selusin ahli diet untuk merangkum pilihan diet terbaik tahun 2025. Intinya, diet terbaik adalah yang mampu menyatu dengan gaya hidup Anda—bukan memaksakan perubahan ekstrem.
“Diet Anda harus selaras dengan kebutuhan kesehatan, preferensi makanan, anggaran, dan tujuan jangka panjang Anda,” kata Bonnie Taub-Dix, M.A., R.D.N., C.D.N., pembawa acara Media Savvy Podcast sekaligus penulis buku Read It Before You Eat It.
Senada dengan itu, Dawn Jackson Blatner, R.D.N., C.S.S.D., ahli gizi asal Chicago, menekankan pentingnya menyesuaikan diet dengan kehidupan sehari-hari. Ia menyarankan untuk mengajukan beberapa pertanyaan sebelum memilih pola makan tertentu:
Apakah rencana ini sesuai dengan gaya hidup saya?
Dapatkah saya menjalaninya setahun dari sekarang?
Apakah saya merasa puas dan bertenaga setelah makan?
Apakah ini akan mendukung tujuan kesehatan jangka panjang saya?
Apakah ada ruang fleksibilitas ketika hidup sedang sibuk?
Apakah saya bisa menikmatinya bersama keluarga dan teman?
Nutrisi Itu Personal