Perempuan yang menyelesaikan studi S1 selama 3,4 tahun dan S2 selama 2,3 tahun ini menegaskan konsep TK Perintis tidak hanya konsentrasi pada penanaman nilai agama saja tetapi juga nasionalisme.Â
"Pengasuhan anak ada dua hal pokok yakni pendidikan dan agama.Pendidikan melahirkan orang berilmu dan agama mendidik akhlak. Jadi dua hal ini tidak dapat dipisahkan. Mengapa saya memilih TK, karena anak usia 4-6 tahun ini adalah umur yang paling mudah untuk dibentuk," jelas perempuan berkacamata ini.
Sikap nasionalisme juga ditunjukkan Uni dari harapannya untuk segera belajar lagi mengambil S3. Untuk pendidikan doktor ia mengaku tidak ingin sekolah ke luar negeri. "Di negeri sendiri tidak kalah berkualitas jadi jika ada kesempatan untuk S3 saya akan tetap memilih belajar di Indonesia," tuturnya dengan mantap. (Rahajeng Pramesi)