“Saya merasa tidak cukup bekal untuk membantu (Lala). Sudah bikin sakit kepala ini. Sehingga seizin suami saya ingin kuliah lagi, agar punya ilmu yang bermanfaat dalam mendidik Lala ataupun anak-anak gifted lainnya,†ungkap Patricia atas pergolakan batin yang terjadi saat itu.
Akhirnya setahun setelah Lala mulai kuliah, Patricia mendaftar dan dinyatakan diterima di S2 Pendidikan Luar Biasa UNY angkatan 2016. Pada saat itu, Patricia merupakan satu-satunya mahasiswa yang tidak berlatar belakang pendidikan luar biasa di jenjang S1-nya.
“Saya guru seni musik. Lainnya teman saya, guru di SLB, dan anak-anak lulusan PLB. Alih jurusan bukan hal yang mudah ternyata karena saya harus belajar teori dari awal,†kenang Patricia.
Untuk mendukung studinya, Patricia mengejar ketertinggalan ilmu dengan menumpang belajar di SLB Marganingsih Tajem. Disana ia memperoleh teori terkait pendidikan luar biasa sekaligus mempraktikkannya secara langsung.
“Setiap kamis dan Jum’at saya kesana. Membantu mengajar, dan belajar teori-teori PLB. Tidak dibayar, karena saya yang membutuhkan,†kenang Patricia.
Baca Juga :Â Baru 19 Tahun, Anak Berkebutuhan Khusus yang Genius ini jadi Lulusan Termuda UNY
Menunda Wisuda Demi Lala
Pada 13 Mei 2019, tesis Patricia telah disetujui oleh dosen pembimbing. Menandakan ketuntasan kewajibannya dalam menempuh studi jenjang S2.