Lia pun mendorong anaknya terus mengejar prestasi. Farhan memang tidak pernah dituntut untuk menjadi juara, tapi ia diharuskan berusaha semaksimal mungkin.
"Harus semaksimal mungkin. Kalau kamu mau kuliah, kamu harus cari beasiswa. Karena orang tua memang tidak mampu," ucap dia.
Tekad sang ibu dan semangat Farhan membuahkan hasil. Farhan berhasil mendapatkan beasiswa penuh untuk kuliah di luar negeri.
Selain Farhan, dua siswa lainnya juga menjadi lulusan terbaik SMA tersebut. Mereka juga berhasil mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi ternama di luar negeri.
Keduanya adalah Muhammad Satriyo Wening, dan Mochammad Fajar Maulana Sidik. Menariknya, sama seperti Farhan, Wening dan Fajar juga memiliki latar belakang ekonomi keluarga yang kurang beruntung.
Ayah Wening, Teten Aldian bekerja sebagai kenek truk tangki. Meski hanya bekerja sebagai kenek, Teten memiliki impian besar untuk anaknya. Ia menginginkan anaknya merantau ke negeri manca. Bukan untuk bekerja, tapi untuk belajar atau berwisata setelah sukses.
Wening memilih pun untuk melanjutkan langkahnya ke Wageningen University and Research. "Saya ambil Bachelor of Environmental Sciences (ilmu lingkungan)," kata Wening
Sementara Fajar merupakan anak dari Karsidi yang sehari-harinya berjualan mie toprak. Tekad dan kegigihannya telah mengantarkannya menjadi lulusan terbaik dan menerima beasiswa kuliah di luar negeri.
Fajar mengatakan ia memilih untuk melanjutkan pendidikannya di University of Sydney jurusan teknik sipil. Jurusan teknik sipil University of Sydney berada di top 20 terbaik di dunia.
"Di situ juga ada spesialisasi di bidang sistem transportasi yang saya sukai dan kebetulan fasilitas yang ada di universitas itu cukup untuk membantu saya untuk meningkatkan potensi di bidang itu," ujar Fajar.
Baca Juga: Bank Umum 4,25 Persen dan BPR 6,75 Persen, LPS Pertahankan Suku Bunga Penjaminan
Ketua Yayasan CT Arsa Foundation, Anita Ratnasari Tanjung mengaku bangga anak-anak binaan CT Arsa Foundation mendapat kesempatan mengenyam pendidikan yang lebih baik di mancanegara.
"Ini ada Farhan, Fajar, dan Wening yang diterima tidak saja di tingkat nasional tapi bahkan di perguruan tinggi di dunia yang sangat membanggakan," kata Anita.
Anita mengatakan yayasannya berkomitmen untuk memberi kesempatan masyarakat yang kurang beruntung untuk mengenyam pendidikan terbaik tanpa dipungut biaya. Ia meyakini pendidikan adalah pilar penting untuk mengurangi kesenjangan sosial.
"Sesuai dari visi misi CT Arsa Foundation adalah memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan yang optimal," katanya.(Rini Suryati)