Mengenal TMC, Teknologi yang Bisa Merekayasa Cuaca di Indonesia

Photo Author
- Kamis, 11 Januari 2024 | 18:30 WIB
Ilustrasi  Hidrometeorologi, fenomena alam yang dampaknya dipicu kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai macam parameternya.  (Pixabay)
Ilustrasi Hidrometeorologi, fenomena alam yang dampaknya dipicu kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai macam parameternya. (Pixabay)

Kemudian, penggunaan TMC digunakan pada 2013 untuk mengantisipasi banjir di DKI Jakarta.

Selanjutnya pada 2014, 2020, dan awal 2023, heboh informasi ibu kota dihantam badai dan BRIN diminta untuk mengantisipasinya.

TMC juga digunakan untuk acara gala dinner pemimpin negara-negara yang tergabung dalam G-20, yang digelar di ruangan terbuka pada tahun 2022.

Penggunaan TMC pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Secara teknis, modifikasi cuaca atau penyemaian awan digunakan untuk mempercepat proses terjadinya hujan di awan.

Metode yang digunakan, disesuaikan dengan kebutuhan misal untuk pengisian waduk, hujan dijatuhkan pada area sungai.

Baca Juga: Bulan Rajab: Ternyata ada Nama Lainnya yang Jarang Diketahui Orang, Ini Ulasannya

Selanjutnya, air masuk ke waduk untuk pertanian. Modifikasi cuaca untuk pengisian waduk, harus melibatkan pemerintah daerah yang mengetahui potensi bencana.

Adapun TMC untuk menanggulangi karhutla dengan mengisi kubah-kubah gambut dengan air sehingga kelembapan terjaga. Selain itu masyarakat sulit membakar lahan.

TMC untuk mengantisipasi banjir dengan dengan cara hujan diprematurkan atau dijauhkan ke tempat lain. Modifikasi cuaca dengan bahan semai berupa garam atau natrium klorida (NaCL) ke dalam awan.

Garam tersebut berfungsi sebagai inkondeksi, sehingga mempercepat terjadinya hujan di dalam awan.

"Terjadinya hujan secara alami juga berasal dari aerosol, debu-debu berterbangan di atmosfer. Jadi hujan dari penguapan garam di laut," terang Budi.

Biaya untuk melakukan modifikasi cuaca mahal terutama untuk komponen biaya bahan bakar pesawat atau avtur dan perawatan pesawat.

Oleh sebab itu, BRIN tengah mengkaji teknologi modifikasi cuaca dengan drone. Karena hal itu dinilai lebih murah dan praktis. (***)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Sumber: RRI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB
X