JAKARTA, KRJOGJA.com - Tahap tes potensi akademik (TPA) dan Toefl dengan sistem computer assisted test (CAT) dilaksanakan dalam seleksi penerimaan taruna Akpol (Akademi Kepolisian) 2018, Minggu (22/7/2018). Upaya guna mencegah kecurangan dilakukan dengan mengacak soal yang dikerjakan oleh 360 calon taruna.
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Arief Sulistyanto menuturkan, tes tersebut digelar di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dengan berbagai tahapan untuk memastikan bahwa tes berjalan dengan fair, tidak ada kecurangan yang terjadi.
Baca Juga: Gugur, 5 Calon Taruna Akpol Ini Kurang 'Fit'
â€Pertama, seluruh sistem diperiksa oleh tim Cyber Forensic, untuk memastikan tidak ada masalah,†jelasnya.
Selanjutnya, pengacakan nomor soal dilakukan agar tiap peserta mendapatkan pertanyaan yang berbeda-beda. Ada 10 ribu soal dalam bank soal yang merupakan hasil kerjasama Panitia Pusat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). â€Kalau untuk soal Toefl bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN),†terangnya.
Tidak hanya itu, ruang kelas dan computer yang digunakan oleh calon taruna juga diacak. Calon taruna baru mengetahui kelas dan komputernya sesaat sebelum tes. â€Jadi, sangat sulit untuk terjadi permaianan,†paparnya.
Baca Juga: Ikuti Seleksi Ketat, 376 Orang Berebut Masuk Akpol Semarang
Menurutnya, As SDM belum puas dengan sistem yang dinilai aman tersebut. Akhirnya, dibuatlah sistem untuk mengawasi perolehan skor secara real time. Bahkan, orang tua peserta yang melakukan pengawasan.