Krjogja.com, SEMARANG - Kota Semarang menjadi salah satu kota di Indonesia yang berhasil menurunkan 10.9 persen angka prevalensi stunting menjadi 10.4 persen.
Dibalik keberhasilan itu ternyata Kota Semarang melibatkan anak-anak milenial, pengusaha dan stakeholders lainnya dalam program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).
Keterlibatan mereka, khususnya para pengusaha, semakin tampak saat acara peresmian peluncuran aplikasi Cempaka (Cegah Stunting Bersama Pengusaha Kota Semarang) pada Selasa pagi (19/09/2023), di Semarang. Peresmian ini dihadiri Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K).
Baca Juga: RUPS-LB BNI Setujui Stock Split Rasio 1:2
"Bersama kita melaksanakan program bersama pengusaha untuk mengentaskan stunting. Oleh karena itu Cempaka ini luar biasa. Ada juga Garang Asem (Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang). Akan menjadi gerakan semuanya. Gotong royong menjadi inti dari semua yang kita lakukan ini," ujar dokter Hasto Wardoyo dalam sambutannya.
Dokter Hasto Wardoyo mengatakan pemerintah mengatasi masalah dasar seperti kemiskinan, kemudian juga stunting dengan kemampuan yang sebetulnya kurang lebih 30 persen. Sisanya merupakan gotong royong masyarakat.
Menurut dokter Hasto, penurunan stunting di Kota Semarang layak dijadikan contoh daerah lain, di mana BKKBN menargetkan angka stunting nasional tahun 2023 turun sebesar 3.8%.
Baca Juga: Jinan Laetitia Go International, Tampil Memukau di Formula 1 Singapore Grand Prix
"Saya salut kepada Bu Wali karena mencanangkan tidak hanya zero kemiskinan ekstrim, tapi juga zero stunting," ujar dokter Hasto Wardoyo.
Semarang, kata dokter Hasto Wardoyo, menjadi contoh karena penurunan stuntingnya luar biasa. "Pemerintah pusat merintis seluruh Indonesia penurunan stuntingnya hanya mampu 2.8%. Kita bercita-cita tahun 2023 turun 3.8%.
Kemudian akhir 2024 menjadi 14%. Tetapi Kota Semarang satu tahun saja sudah turun 10%. Dari 20 koma sekian persen menjadi 10 koma sekian persen," jelas dokter Hasto Wardoyo.
Sementara itu, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan peluncuran aplikasi Cempaka merupakan hasil gotong royong semua pihak. Ia juga menjelaskan alur pendistribusian makanan BAAS.
Walikota mengatakan launching aplikasi Cempaka merupakan kerja bareng Pemkot Semarang, pengusaha Kota Semarang, stakeholder dan juga Garang Asem. "Ini adalah Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang," jelas Walikota Semarang.
Dalam pencegahan stunting, Pemkot Semarang juga bekerja sama dengan Melon Musk (Milenial Gotong Royong Menangani Stunting).