Dosen Sekolah Vokasi Undip Raih Penghargaan Paten Granted, Terinspirasi Belut, Kembangkan Teh Hijau Dekafein

Photo Author
- Jumat, 17 Januari 2025 | 19:45 WIB

Endy mengatakan, pengembangan aplikasi proses nanoenkapsulasi polifenol teh hijau menggunakan biopolimer liposom yang dimodifikasi dengan kolagen sangat prospektif. Kelebihan utama dari liposom adalah kemampuannya untuk menghantarkan senyawa aktif yang bersifat lipofilik maupun hidrofilik; serta kemiripannya dengan membrane sel alami.

Nanoenkapsulasi menggunakan sistem liposom juga dinyatakan mampu menghasilkan efisiensi enkapsulasi sebesar >70% dan yield sebesar 80% serta mampu mempertahankan kestabilan polifenol terhadap agregasi serta terhadap oksidasi hingga pada suhu 500C. Lebih lanjut, biopolimer liposom yang dimodifikasi dengan kolagen dinyatakan mampu melindungi senyawa bioaktif terhadap tahanan kimia dan fisik, meningkatkan biovailabilitas, memberikan produk dengan kestabilan tinggi, dan memberikan peluang pengontrolan pelepasan senyawa inti material pada target tujuan.

Modifikasi kolagen ini terinspirasi oleh karakteristik licinnya belut, sehingga sangat mungkin digunakan sebagai delivery. Kolagen merupakan protein struktural utama yang terdapat pada jaringan ikat, termasuk kulit, tulang, dan tendon.

Kolagen memiliki sifat yang unik karena dapat membentuk jaringan serat yang kuat dan fleksibel, yang memberikan dukungan struktural pada jaringan tubuh. Kolagen dapat digunakan sebagai nano delivery liposom karena kolagen memiliki sifat hidrofilik yang memungkinkan untuk berinterkasi dengan senyawa aktif hidrofilik dengan membetuk membran cair emulsi nano liposom.

Selain itu, kemampuan membentuk lapisan membran pada kolagen dapat menstabilkan senyawa aktif di dalam nano liposom, sehingga memperpanjang waktu paruh dengan melindungi senyawa aktif dari pemecahan atau penghancuran sebelum mencapai target yang diinginkan. Oleh karena itu, penggunaan kolagen sebagai bahan dasar untuk pembuatan nano delivery liposom berfungsi agar senyawa polifenol the hijau yang diantarkan lebih efektif dan tepat sasaran ke sel-sel tubuh yang membutuhkan.

''Hasil riset ini semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat yang mengkonsumsi makanan atau minuman substitusi sebagai imbangan diet kaya lemak dan kolesterol,'' pungkas Endy. (Sgi)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X