• Kamis, 21 September 2023

Stunting Bisa Dicegah dengan 4T

- Kamis, 1 Juni 2023 | 07:15 WIB
Sukamto SH (berdiri), Shodiqin SH MM (duduk kiri) dan pembicara lain saat KIE Bangga Kencana BKKBN DIY. Foto - Istimewa
Sukamto SH (berdiri), Shodiqin SH MM (duduk kiri) dan pembicara lain saat KIE Bangga Kencana BKKBN DIY. Foto - Istimewa

Krjogja.com - SLEMAN - Stunting bisa dicegah dengan 4 T yaitu tidak hamil diusia yang terlalu muda, tidak hamil atau melahirkan diusia terlalu tua di atas 35 tahun, tidak terlalu dekat jaraknya, dan tidak melahirkan terlalu banyak. Tidak mungkin bisa nol, karena selama ada kelahiran disitu ada stunting baru. Kami yang diberi tugas untuk percepatan penanganan stunting, bersama dengan masyarakat untuk mencegah.


"Salah satu upaya kami dengan masif sosialisasi, harapannya masyarakat juga bisa mengedukasi anaknya, tetangganya, dan lingkungan sekitar,” kata Shodiqin SH MM, Kepala Perwakilan BKKBN DIY. Hal tersebut disampaikan saat sosialisasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana di Pondok Pesantren Sunan Ampel Maguwo, Sleman, Rabu (31/05/2023).


Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Sukamto SH. Dalam sosialisasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana tersebut menyoroti pernikahan dini yang masih terjadi di Indonesia. Hal itu karena pernikahan dini menjadi salah satu penyebab anak lahir stunting.


“Kalau anak umur 16 tahun jangan dinikahkan. Karena kalau terlalu muda sistem reproduksinya belum siap. Nah stunting itu salah satunya karena pernikahan dini,”katanya. “Usahakan menikah di umur 20 tahun untuk perempuan dan 24 tahun laki-laki. Pemerintah sudah membuat aturan, minimal sekali perempuan 19 tahun dan laki-laki 21 tahun,” kata Sukamto.


Sukamto juga mendorong calon pengantin untuk memeriksakan kesehatannya tiga bulan sebelum menikah. Tujuannya untuk memastikan calon pengantin, khususnya pengantin perempuan sehat. “Ibu yang hamil juga perlu memeriksakan kesehatannya, konsumsi makanan sehat. Nah bapak-bapak ini ya usahakan jangan merokok. Karena merokok juga bisa memicu stunting,” lanjutnya.


Sedangkan Muhammad Daroji, Kabid K3 DP3AP2KB Sleman mengungkapkan, stunting berdampak pada kualitas manusia yang dilahirkan. Angka stunting di Sleman mencapai 15 persen. Untuk mencegah stunting, ada fase kehidupan anak yang bisa diintervensi yaitu 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari janin terkandung dalam kandungan ibu.


“Selama 270 hari di kandungan ibu, kurang lebih 9 bulan, 730 hari setelah lahir anak usia 2 tahun itu adalah fase yang sangat sensitif bagaimana nanti kita akan membentuk anak yang berkualitas. Karena pada fase itu, saatnya membentuk organ-organ vital manusia. Jantung, hati, ginjal, itu terbentuk pada 1.000 hari pertama kehidupan,”ungkapnya.


Itu semua dapat terbentuk bila didukung pola asuh yang tepat, salah satunya dengan pemenuhan gizi seimbang. Pemerintah Kabupaten Sleman pun telah memiliki berbagai program untuk intervensi 1.000 hari pertama kehidupan.


Sementara itu, Inspektur Utama BKKBN Pusat, Ari Dwikora Tono menambahkan saat ini BKKBN lebih fokus pada kualitas keluarga, mulai dari ibu hamil, bayi di bawah dua tahun, bayi di bawah lima tahun, hingga remaja.


“Kami memiliki banyak program untuk menuju keluarga yang berkualitas. Kalau dulu dua anak cukup, sekarang dua anak lebih sehat. Salah satu program kami adalah Bangga Kencana yaitu Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana," tambahnya. Ia optimis melalui 4T dan didukung program 1.000 hari pertama kehidupan dapat menekan angka stunting. (Jay)

Editor: Agusigit

Tags

Terkini

Adi Prasetyo Pimpin Organda DIY, Ini Misinya

Kamis, 21 September 2023 | 19:15 WIB

Anggota DPR Dukung PGEO Garap Energi Ramah Lingkungan

Senin, 18 September 2023 | 15:34 WIB

Kebobolan 17 Gol, PSS Fans Ingin Antony Pinthus Dirotasi

Senin, 18 September 2023 | 10:10 WIB

NasDem Gelar Konsolidasi Kader se-DIY

Minggu, 17 September 2023 | 19:46 WIB

Toko NU-Mandiri, Sinergi Pemberdayaan Ekonomi

Minggu, 17 September 2023 | 13:51 WIB

Pelatihan Mengolah Sampah Ampas Kelapa

Minggu, 17 September 2023 | 09:30 WIB
X