Krjogja.com - SLEMAN - Desa-desa di DIY siap menangkap peluang One Village One Product yang bergaung usai Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMEDPE) Indonesia 2023 dan The 1st Asean Village Network Meeting di Yogyakarta. Bank BPD DIY sebagai mitra usaha dan pendamping berkembangnya UMKM yang ada di desa-desa siap membantu dengan keterkinian teknologi yang dimiliki.
Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar mengatakan one village one product menjadi salah satu keputusan bersama dalam Asean Village Network pertama yang dilaksanakan di Yogyakarta. Desa-desa di Asean bersepakat untuk mengembangkan hal tersebut, termasuk di Indonesia yang memiliki potensi besar dengan 75 ribu lebih desa.
Di DIY, Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad mengatakan pihaknya siap membantu memaksimalkan gerakan tersebut untuk mendongkrak ekonomi masyarakat desa. Sebagai daerah pariwisata dengan potensi beragam, BPD DIY optimis desa bisa berkembang.
"Lewat target Pak Gubernur (Sultan) di mana pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh desa, maka one village one product harus kita dukung, salah satunya dengan teknologi untuk pemasaran. Transaksi juga dengan teknologi untuk memudahkan prosesnya. Ide dan visi misi teknologi sangat strategis bagaimana tak perlu buka gerai di pinggir jalan tapi melalui teknologi informasi untuk memperluas pasar," ungkapnya pada wartawan di pameran Asean Rural Tebing Breksi, Rabu (26/7/2023) petang.
BPD DIY menurut Santoso siap untuk membantu transfer teknologi hingga kalurahan/desa. Bank anggota Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) ini juga berjejaring baik dengan pemerintah daerah maupun BUMDes.
"BPD DIY mampu dan siap untuk transaksi keuangan bagi UMKM DIY. Untuk BUMDes sampai kelurahan kita sudah siap juga. Kita kerjasama juga dengan Sibakul (Dinas Koperasi UKM) dan BUMDes di seluruh DIY," pungkas Santoso. (Fxh)