Krjogja.com - SLEMAN - Monyet ekor panjang (MEP) atau Macaca fascicularis merupakan salah satu satwa yang bermukim di kawasan Gunung Merapi wilayah Kabupaten Sleman. Hewan ini mempunyai ciri khas ekor panjang antara 38-64 cm, warna bulu abu-abu kecoklatan dan hidup berkelompok. Makanan utama satwa ini adalah buah-buahan.
Seiring perkembangan kelola lingkungan masyarakat sekitar Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), berdampak pada perubahan jenis pakan bagi monyet tersebut. Kawanan MEP mulai memakan yang umum dikonsumsi manusia.
Keberadaan MEP akhir-akhir ini meresahkan masyarakat. Selain merusak tanaman, juga mengganggu aktivitas dagang khususnya makanan. Selain itu hewan ini juga sumber penyakit yang dapat menular kepada manusia. Untuk mengatasi masalah ini, pihak-pihak terkait berupaya mengembalikan pola pakannya dan menjadikan hutan sebagai lokasi bermukim yang nyaman bagi mereka.
Baca Juga
PSIM Tak Ikut Tandatangan Liga Dihentikan, Pasrah Tim Harus Dibubarkan
Tak Terima Venna Melinda Dianiaya Ferry Irawan, Verrell Bramasta Angkat Bicara
Terkait itu, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) bersama warga Dukuh Kaliurang Timur melakukan penanaman pohon di Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem yang merupakan daerah resapan untuk kawasan Yogyakarta. Multi pihak mulai mitra pelaksana dari Javlec, Ketua LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) Hargobinangun dan masyarakat setempat saling berkolaborasi.
Kedondong, jambu biji, jambu air, alpukat dan lain-lain yang merupakan penghasil buah ditanam demi memberi manfaat ekologis bagi satwa khususnya MEP sekaligus bermanfaat ekonomi bagi masyarakat. Sarihusada Yogyakarta, bagian dari Danone Specialized Nutrition turut serta menjaga lingkungan sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
Kepala Pabrik Sarihusada, Joko Yulianto, Kamis (12/1/2023) menyampaikan upaya konservasi ini merupakan bagian dari menjaga keseimbangan alam tetap lestari. "Selain itu juga mengurangi konflik antara masyarakat dengan MEP yang sering turun ke pemukiman. Harapan kami, semakin banyak pihak yang bisa berkolaborasi untuk inisiatif serupa," kata Joko.
Sementara Dorisno selaku Nature Manager Sarihusada menjelaskan kegiatan edukasi dan sosialisasi pengelolaan lingkungan juga dilakukan untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang sadar akan kondisi lingkungan sekitar.
Kesempatan ini Sarihusada Yogyakarta menggandeng Yayasan Javlec Indonesia dalam perencanaan dan implementasi aktivitas konservasi lingkungan di lereng Gunung Merapi, khususnya Desa Hargobinangun Pakem. Khusus untuk penanaman, difokuskan pada perbatasan antara hutan TNGM dengan lingkungan masyarakat yang prioritasnya lahan kritis. Serta difungsikan sebagai pakan monyet ekor panjang dengan teknik benteng alami penyediaan pakan berupa aneka jenis tanaman buah jambu serta kedondong.
"Diharapkan ke depan tanaman-tanaman ini akan bermanfaat menjaga lingkungan dari ancaman bencana hidrologi serta mengurangi ancaman serangan monyet ekor panjang di pemukiman," pungkas Rohni Sanyoto selaku Direktur Eksekutif Javlec. (Sal)