Krjogja.com - SLEMAN - Sebanyak 95 mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners Program Profesi Fakultas Kesehatan (Fikes) Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) dinyatakan lulus. Selangkah lagi mahasiswa lulusan S1 Keperawatan yang mengambil pendidikan profesi ini akan resmi menjadi seorang perawat dan siap untuk diterjunkan ke dunia kerja. Kelulusan mereka ini ditandai dengan pelantikan dan pengambilan sumpah Ners yang digelar di Ballroom Indraprasta Sahid Jaya Hotel, Rabu (21/12/2022).
Ketua Pendidikan Profesi Ners Program Profesi Fikes UNRIYO, Deden Iwan Setiawan, S.Kep., Ns., M.Kep menyampaikan mereka yang lulus hari ini merupakan para mahasiswa yang telah kompeten dalam bidangnya. Ini dibuktikan dengan lulusnya mereka dalam uji kompetensi keperawatan yang telah dijalani sebelumnya.
"Ini sebenarnya merupakan tahap terakhir setelah mereka lulus uji kompetensi. Setelah lulus profesi mereka wajib menngikuti uji kompetensi dan dinyatakan lulus, baru setelah itu mereka bisa diyudisiumkan lalu dilantik," jelasnya.
Kelulusan ini merupakan awal dari para mahasiswa untuk meniti karir di bidang keperawatan yang akan digeluti nantinya. Setelah dilantik mereka masih harus menjalani lagi satu tahapan wajib yaitu mengajukan untuk memproses Surat Tanda Registrasi (STR).
Surat ini wajib dikantongi seorang perawat dan setelah itu baru bisa bekerja di dunia keperawatan. STR ini teregistrasi oleh pusat sehingga nama perawat akan tercatat secara nasional sehingga dalam menjalankan tugas dan kewajibannya harus benar-benar menjunjung tinggi kode etik perawat.
"Dunia kerja seorang perawat memang sangat kompleks sehingga seorang perawat dituntut menjalankan tugasnya secara profesional dan dilandasi dengan kode etik. Dengan demikian seorang perawat akan memiliki tanggungjawab moril untuk dapat memberikan layanan terbaik bagi pasien maupun masyarakat," jelasnya.
Lulusan keperawatan UNRIYO, menurut Deden Iwan Setiawan memiliki kelebihan dalam hal penanganan kebencanaan. Mahasiswa sejak mulai tahap perkuliahan sarjanan dan juga pada tingkat profesi Ners terus diberikan mata kuliah tentang keperawatan.
"Karena kita melihat Indonesia terutama Yogyakarta dan sebagainya sangat rawan bencana sehingga perawat kita dibekali untuk kemapuan itu. Perawat kami tak hanya tangguh di rumah sakit saja tetapi juga dalam kondisi kondisi bencana harus siap, baik saat pra bencana, bencana itu sendiri maupun pasca bencana," tegasnya.
Termasuk saat pandemi Covid-19 melanda negeri ini. Para mahasiswa maupun lulusan keperawatan UNRIYO banyak berkiprah sebagai relawan yang berdiri di garda terdepan melawan Covid-19.
Beberapa diantara mereka dikirim untuk bertugas di Wisma Atlet di Kemayoran Jakarta Utara yang dijadikan sebagai rumah sakit darurat penanganan Covid-19 dan rumah sakit-rumah sakit lain di tanah air. Tak hanya itu, RS UNRIYO bahkan pernah ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman untuk menjadi rumah sakit penanganan Covid-19 kala itu.
"Ini membuktikan jika UNRIYO memang konsen dalam bidang ini dan siap mencetak perawat-perawat yang berkualitas. Perawat-perawat lulusan UNRIYO akan terus berkiprah dan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," jelasnya
Sementara itu Ketua Panitia Angkat Sumpah dan Pelantikan Ners Pendidikan Profesi Ners Program Profesi Fikes UNRIYO, Thomas Aquino Erjinyuare Amigo, M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom mengatakan dari 95 mahasiswa yang diambil sumpahnya ini sebanyak 56 diantaranya lulus dengan predikat cumlaude. Beberapa mahasiswa diantaranya bahkan telah diterima bekerja di rumah sakit maupun sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
"Rata-rata beberapa rumah sakit meminta lulusan UNRIYO untuk bekerja, tetapi tetap menunggu persyaratan STR. Ada lebih dari 10 rumah sakit di Indonesia yang menyerap tenaga lulusan dari UNRIYO," ungkapnya. (*)